Akhir Perdagangan IHSG Ditutup Memerah

Selasa, 7 April 2020 15:53 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi yang terlemah dibandingkan dengan bursa saham di Asia hingga sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (17/3). Hingga pukul 12.00 WIB, IHSG atau Jakarta Composite Index menjadi yang terlemah dengan koreksi sebesar persen atau poin ke level 4.478,55. Kejatuhan ini menjadi yang terlemah sejak Januari 2016. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari ini, Selasa 7 April 2020 di zona merah, meskipun bursa saham di Asia bergerak menguat.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup melemah 0,69 persen atau 33,19 poin ke level 4.778,64 pada akhir perdagangan hari ini. Pada perdagangan Senin 6 April 2020 lalu, IHSG ditutup di level 4.811,83 dengan lonjakan 4,07 persen atau 188,40 poin.

Sebelum berbalik melemah, indeks sempat melanjutkan penguatannya pada Selasa 7 April 2020, pagi hingga melonjak 2 persen menembus level 4.900. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.721,72-4.975,54.

Tujuh dari 10 sektor menetap di wilayah negatif pada akhir perdagangan, dipimpin infrastruktur yang melemah 2,04 persen, disusul sektor barang konsumsi yang turun 1,86 persen. Tiga sektor lainnya menguat, dipimpin sektor pertanian yang naik 2,94 persen.

Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee mengatakan penurunan indeks pada perdagangan hari ini merupakan hal yang wajar karena dalam dua pekan terakhir indeks cenderung terus menguat.

Advertising
Advertising

“Awal minggu saja menguat padahal awalnya saya prediksi bakal terkoreksi. Jadi saat ini pasar sudah naik terlalu banyak, di level 4.700 sudah sangat bagus ini,” katanya.

IHSG melemah setelah pemerintah merilis data cadangan devisa pada akhir Maret 2020 yang tercatat turun sebanyak US$9,4 miliar ke US$121,0 miliar dari posisi akhir Februari 2020 sebesar US$130,4 miliar.

Penurunan cadangan devisa tersebut merupakan posisi terendah sejak Mei 2019. Padahal pada Januari 2020, Indonesia mampu membukukan cadangan devisa sebesar US$131,7 miliar, tertinggi sejak Januari 2018.

Menurut Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko, penurunan cadangan devisa pada Maret 2020 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Faktor lainnya adalah keperluan stabilisasi nilai tukar Rupiah di tengah kondisi “extraordinary” karena kepanikan di pasar keuangan global yang dipicu pandemi Covid-19 secara cepat dan meluas ke seluruh dunia.

Kepanikan pasar keuangan global dimaksud telah mendorong aliran modal keluar Indonesia dan meningkatkan tekanan rupiah khususnya pada pekan kedua dan ketiga bulan Maret 2020.

"Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah," ungkap Onny dalam rilis, Selasa 7 Maret 2020.

“Ke depannya, Bank Indonesia akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna mendukung ketahanan eksternal dan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” tambahnya.

Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks saham lainnya di Asia rata-rata masih menguat. indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang ditutup 1,96 persen dan 2,01 persen, masing-masing, sedangkan indeks Kospi ditutup menguat 1,77 persen.

Di Cina, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 menguat masing-masing 2,05 persen dan 2,28 persen setelah bank sentral Cina merilis rencana stimulus lanjutan.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

7 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

7 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

9 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya