Rupiah Melemah, Cadangan Devisa RI Tergerus USD 9,4 Miliar

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Selasa, 7 April 2020 11:52 WIB

Ilustrasi mata uang dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang pelemahan rupiah sejak wabah corona meluas telah membuat cadangan devisa Indonesia menipis pada akhir Maret 2020. Bank Indonesia mencatat pada periode tersebut cadangan devisa Indonesia tergerus sebesar US$ 9,4 miliar.

Pada akhir Februari 2020 cadangan devisa Indonesia masih sebesar US$ 130,4 miliar, namun sebulan kemudian tinggal US$ 121 miliar. "Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," tulis keterangan tertulis dalam laman resmi Bank Indonesia, Selasa, 7 April 2020.

Dengan demikian, Bank Indonesia memastikan bahwa posisi cadangan devisa itu masih berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor. Atas kondisi tersebut, Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Terkait adanya penurunan cadangan devisa pada Maret 2020, BI melihat penyebabnya adalah pembayaran utang luar negeri pemerintah dan keperluan stabilisasi nilai tukar rupiah. Belakangan, nilai tukar rupiah melemah lantaran adanya kepanikan di pasar keuangan global yang dipicu mewabahnya Virus Corona alias COVID-19 secara cepat dan meluas ke seluruh dunia.

Kepanikan pasar keuangan global tersebut, menurut BI, kemudian mendorong aliran modal keluar Indonesia dan meningkatkan tekanan rupiah khususnya pada pekan kedua dan ketiga bulan Maret 2020. Dengan langkah stabilisasi dan penguatan bauran kebijakan Bank Indonesia, berkoordinasi dengan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kondisi pasar berangsur-angsur pulih dan mekanisme pasar kembali berjalan sejak minggu terakhir Maret 2020.

Bank Indonesia memandang bahwa nilai tukar rupiah dewasa ini relatif memadai dan secara fundamental undervalued. Diperkirakan, kurs akan bergerak stabil dan cenderung menguat ke arah Rp 15.000 per dolar AS di akhir tahun 2020. Selain itu, Bank Indonesia akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna mendukung ketahanan eksternal dan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

6 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

18 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

18 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

19 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

21 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya