Rumah Sakit Milik Saratoga Siapkan Klinik untuk Pasien Corona

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 3 April 2020 10:29 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk menyiapkan sejumlah fasilitas di Primaya Hospital untuk membantu penanganan virus corona Covid-19 di Indonesia.

Head of Corporate Communication Saratoga Investama Sedaya Catharina Latjuba mengatakan jaringan Primaya Hospital - yang sebelumnya RS Awal Bros - telah menyediakan fasilitas untuk penanganan virus corona sesuai dengan arahan dan koordinasi dengan pemerintah.

“Sebagai perusahaan terbuka yang menjalankan prinsip Good Corporate Governance [GCG] kami mendukung dan mengikuti arahan Pemerintah melalui koordinasi secara ketat terkait dengan pencegahan dan penanganan virus corona,” katanya kepada Bisnis.com, Jumat, 3 April 2020.

Dia mengatakan saat ini portofolio bisnis kesehatan di bawah naungan Saratoga tersebut telah membangun fever clinic di sembilan jaringan RS untuk orang dalam pengawasan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), maupun isolasi rawat jalan pasien reguler.

Selain itu, dia mengatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan pemeriksaan screening drive thru untuk tes cepat. Perseroan juga menyiapkan lab pemeriksaan PCR dengan kapasitas hingga 1.000 tes per hari.

“Kami menyiapkan lab pemeriksaan PCR di Bekasi Timur dengan kapasitas 1.000 tes/hari, dan untuk alat pemeriksaan didanai oleh Saratoga dan Adaro Group. Kami juga menyiapkan klaster-klaster isolasi di lantai terpisah dengan kapasitas 169 tempat tidur di 9 rumah sakit,” katanya.

Dia menambakan perseroan juga memberikan layanan Telekonsultasi Gratis Covid-19 dari jam 08.00 WIB—21.00 WIB oleh dokter Primaya Hospital bekerja sama dengan aplikasi Link Medis Sehat yang tersedia di Google Playstore.

Catharina menjelaskan penggunaan fasilitas Primaya Hospital untuk penanganan pandemi virus corona tentunya memberikan dampak operasional kepada perseroan. Terlebih, masih ada kendala yang ditemui seperti harga alat pelindung diri (APD) yang mahal.

Dia mengatakan perseroan juga harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk screening kesehatan tenaga medis di tengah pandemi. Di sisi lain, para dokter spesialis di jaringan Primaya Hospitals juga harus mengurangi jam praktiknya.

Meski begitu, dia mengatakan sejauh ini perseroan masih dapat meminimalisasi dampak dari sejumlah faktor tersebut. Dia juga menyatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk menyelesaikan hal-hal tersebut.

“Kami akan terus bekerja sama dan terus berkoordinasi dengan Pemerintah sehingga permasalahan teknis seperti masalah isolasi perawatan pasien Covid-19 dan test screening Covid-19 dapat diatasi dengan penanganan medis yang tepat,” tuturnya.

Dia menambahkan, secara makro kami pandemi wabah Covid-19 ini telah memberikan dampak luar biasa terhadap semua industri. Sejauh ini, menurutnya, langkah pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan stimulus jilid I dan II untuk menstabilkan perekonomian Indonesia sudah cukup tepat.

BISNIS

Berita terkait

Meski Harta Kekayaan Turun Rp 3 Triliun, Sandiaga Uno Tetap Jadi Pejabat Terkaya Nomor Dua

29 hari lalu

Meski Harta Kekayaan Turun Rp 3 Triliun, Sandiaga Uno Tetap Jadi Pejabat Terkaya Nomor Dua

Sandiaga Uno telah melakukan pelaporan LHKPN untuk periodik 2023, ia tercatat pejabat terkaya nomor dua meski harta kekayaannya turun Rp 3 triliun.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

54 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

55 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

59 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya