Rupiah Melemah, Harga Mobil dan Motor Bakal Naik 2 Bulan Lagi

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 3 April 2020 06:19 WIB

Suasana penjualan mobil bekas di WTC Mangga Dua, Jakarta, Senin 20 Mei 2019. Manajer Pemasaran Senior WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih menyatakan penjualan mobil bekas menjelang mudik Lebaran 1440 H meningkat dibandingkan hari biasa pada bulan sebelumnya. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Sales dan Distribusi PT Mandiri Tunas Finance Harjanto Tjitojardjojo menjelaskan pelemahan nilai rupiah akan menyebabkan kenaikan harga mobil dan berdampak pada kenaikan besaran angsuran kredit.

"Dampak pelemahan rupiah saat ini akan mendorong kenaikan harga mobil dan motor, tapi biasanya itu akan terjadi dalam dua bulan ke depan efeknya,” ujarnya, Kamis, 2 April 2020.

Menurut Harjanto, bila harga mobil dan motor naik dampaknya bagi bisnis multifinance adalah terjadinya kenaikan besaran angsuran yang harus dibayarkan oleh nasabah kepada leasing.

Sementara itu untuk pendanaan atau funding, dia mengatakan perusahaan pembiayaan tidak terkena dampak fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Terpisah, Direktur Utama PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI) Gunawan Effendi menjelaskan pihaknya sudah melakukan lindung nilai terhadap semua pinjaman yang menjadi sumber dana perusahaan walaupun dalam mata uang asing.

Karena itu, kendati nilai tukar rupiah mengalami pelemahan seperti saat ini, dampaknya diharapkan tidak terlalu berat bagi beban biaya perusahaan.

“Jadi IMFI hanya perlu membayar kewajiban senilai yang sudah disepakati sebelumnya dengan bank swap provider,” ujarnya.

Pada periode 2 Maret 2020 lalu sampai saat ini, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan dari sebelumnya Rp 14.265 per dolar AS, menjadi Rp 16.495 per dolar AS.

Kenaikan harga mobil akibat melemahkan kurs rupiah juga diakui General Manager Lexus Indonesia Adrian Tirtadjaja. Menurut dia, Lexus akan melakukan penyesuaian harga dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan.

"Memang pelemahan rupiah ini tidak terelakan dan mau tak mau kami akan melakukan penyesuaian harga sebentar lagi. Mungkin dalam waktu 1 - 2 bulan lagi," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Senin 23 Maret 2020.

BISNIS

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

8 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

3 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya