Karena Ada Misinterpretasi Rupiah Rp 20 Ribu, BI Rapat Maraton

Kamis, 2 April 2020 11:36 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo ditemui usai memberikan key note speech dalam acara Simposium Asia's Trade and Economic Priorities 2020, di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Selasa 29 Oktober 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan ada misinterpretasi dari berita soal nilai tukar rupiah bergerak Rp 17.500 sampai Rp 20 ribu per dolar AS. Akibatnya, Perry harus berkomunikasi intens dengan investor global dan lembaga pemeringkat, sejak Rabu kemarin.

“Pagi ini, pukul 8.30, tadi juga dengan investor Amerika dan Asia, sore nanti dengan investor Eropa, untuk memberikan penjelasan langsung dari saya terhadap apa yang kemarin dikemukakan dalam konferensi pers,” kata Perry dalam konferensi pers online di Jakarta, Kamis, 2 April 2020.

Rabu kemarin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggelar konferensi pers bersama BI, OJK, LPS, dan Kemenko Bidang Perekonomian. Dalam paparannya, Sri Mulyani sempat menyinggung nilai tukar rupiah yang berada di level Rp 17.500 per dolar AS pada skenario berat hingga Rp 20 ribu pada skenario sangat berat. Menurut Sri Mulyani, angka itu berada di atas asumsi APBN yang sebesar Rp 14.400.

Setelah itu, pemberitaan pun muncul yang menyebut pemerintah memproyeksikan nilai tukar rupiah bakal bergerak sampai ke level Rp 20 ribu. Sehingga dalam konferensi pers pagi ini, Perry mempertegas bahwa angka tersebut merupakan what if scenario, bukan proyeksi. Perry pun menyebut frasa “what if scenario, bukanlah proyeksi,” ini lebih dari satu kali, dalam konferensi persnya.

"
What if scenario" ini dilatarbelakangi atas kondisi yang terjadi pada Sabtu dan Minggu, beberapa hari sebelumnya. Saat itu, terjadi pergerakan manusia dari Jakarta ke sejumlah daerah seperti Jawa Barat, Yogyakarta, hingga Jawa Timur. Sehingga, penyebaran virus corona dikhawatirkan bakal meluas. “Tapi, Pak Presiden sudah diskusi dengan sejumlah gubernur untuk melakukan langkah antisipasi,” kata dia.

Sehingga, what if scenario itu hanya akan muncul jika penyebaran semakin meluas dan tidak dilakukan langkah antisipasi bersama oleh pemerintah. Sedangkan saat ini, kata dia, pemerintah melakukan pembatasan sosial berskala besar dan bersiap mengeluarkan stimulus hingga Rp 405,1 triliun. Dengan berbagai langkah ini, kata BI, ekonomi Indonesia pun bisa dijaga agar bisa tetap tumbuh di atas 2,3 persen.

Saat ini pun, kata Perry, BI memandang nilai tukar rupiah masih memadai. BI akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah agar bergerak stabil. “Dengan langkah-langkah tadi, kami yakin nilai tukar rupiah tidak hanya bergerak stabil, tapi menguat Rp 15 ribu di akhir tahun ini,” kata Perry.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

12 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

3 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya