Edhy Prabowo Lepas Ekspor Hasil Perikanan Senilai Rp 194 M

Reporter

Eko Wahyudi

Rabu, 1 April 2020 14:27 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memberikan keterangan saat menghadiri open house yang digelar di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat Natal, di Jakarta Selatan, Rabu, 25 Desember 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo melepas ekspor produk perikanan sebanyak 115 kontainer di Terminal Peti Kemas Koja, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 1 Maret 2020. Ia mengungkapkan, nilai ekspor produk perikanan tersebut mencapai Rp 194 miliar, dan itu akan terus bertambah dengan meningkatnya permintaan.

"Ekspor produk perikanan kami 115 kontainer hari ini dengan negara tujuan Amerika Serikat dan Eropa," kata Edhy melalui konferensi video, Rabu 1 Maret 2020.

Adapun ekspor didominasi produk ikan tuna. Edhy menyadari bahwa dalam kondisi saat ini, ada beberapa produk yang permintaannya turun, meski dia tak merinci hasil perikanan apa saja yang turun tersebut.

Menurut Edhy, dalam rentang waktu 3 bulan terdapat potensi panen raya mulai dari udang hingga produk perikanan lainnya. Diprediksi total panen komoditi tersebut mencapai 140 ribu ton.

"Saya sudah lihat dari Dirjen Budidaya, untuk udang itu saja sendiri ada 110 ribu ton, untuk produk lainnya 140 ribu ton, dari April, Mei dan Juni," katanya.

Kementerian Perikanan dan Kelautan juga memastikan kecukupan cold storage (ruang penyimpanan bersuhu dingin) untuk menampung produk-produk tersebut. Saat ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang mengkalkulasi jumlah cold storage baik milik pemerintah, BUMN maupun swasta.

Yang pasti, KKP akan terus memantau perkembangan kondisi penyebaran virus Corona demi memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

"Dalam kondisi apapun yang kita hadapi, orang tetap butuh makan. Ikan jadi salah satu produk yang diminati. Mudah-mudahan setelah Covid-19 selesai, Indonesia jadi negara paling siap menyediakan pangan khususnya di sektor perikanan," tuturEdhy.

Adapun Edhy melepas 3.200 ton ekspor hasil perikanan ke 13 negara seperti Prancis, Jerman, Itali, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Mauritus, Reunion, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam dan Lithuania.

Komoditi yang diekspor pada hari ini terdiri dari 28 jenis yaitu Udang, Cumi, Paha Kodok, Sotong, Cunang, Cakalang, Yellow fins Tuna, Kakap Merah, Kerupuk Ikan. Kemudian Bawal Putih, Kepiting Kaleng, Udang Asin, Tepung Ikan, Minyak Ikan, Keong Kaleng, Tempura Udang, Loin Tuna, Ikan Kakak Tua, Ikan Layaran, Ikan Kerapu, Marlin, Kepiting Salju, Ikan Gulama, Ikan Barakuda, Ikan Cobia, Ikan Sebelah dan Tepung Udang.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

6 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

7 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

7 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

10 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya