Kepanikan Akibat Corona Reda, BI: Arus Modal Asing Mulai Masuk

Selasa, 31 Maret 2020 16:32 WIB

Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi bertajuk "Digital Transformation For Indonesian Economy: Finding The New Business Models" di Hotel Kempinski, Jakarta pada Rabu, 11 Maret 2020.

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan meredanya kepanikan global membuat arus modal yang keluar dari Tanah Air mulai mereda dalam sepekan ke belakang. "Sekarang juga mulai ada inflow (arus modal masuk)," ujar dia dalam siaran langsung, Selasa, 31 Maret 2020.

Arus masuk itu, kata Perry, antara lain datang dari lelang Surat Berharga Negara pada hari ini. Dari lelang tersebut dimenangkan Rp 22,2 triliun dari target Rp 15 triliun, dengan penawaran masuk Rp 35,15 triliun. "Jadi memang minat dari investor untuk membeli SBN masih relatif tinggi dan dari kemenkeu memenangkan lelangnya lebih dari yang ditargetkan," kata Perry. "Ini menunjukkan bahwa minat ke investasi di Indonesia memang masih relatif tinggi."

Kendati demikian, Perry menuturkan secara akumulatif sejak awal tahun memang masih terjadi net-outflow alias arus modal keluar masih lebih besar daripada yang masuk. Berdasarkan catatan Bank Indonesia, arus keluar dari portofolio investasi baik saham maupun obligasi mencapai Rp 145,1 triliun, dengan penjabaran antara lain Rp 131,1 triliun di surat berharga negara dan Rp 9,9 tiliun di saham.

Menurut Perry, arus keluar banyak terjadi pada periode mewabahnya Virus Corona. Ia mengatakan sejak 20 Januari hingga 30 Maret 2020 terjadi arus keluar sebesar Rp 167,9 triliun. Rinciannya, Rp 153,4 triliun di Surat Berharga Negara dan 13,4 triliun di saham. Padahal, sebelum periode itu arus modal masuk masih cukup besar.

Perry mengatakan merebaknya Virus Corona di dunia terjadi secara cepat dan luas. Bahkan penyebaran itu masih terjadi hingga kini, misalnya di Italia yang angkanya sudah melebihi Cina, maupun di Amerika Serikat dan negara-negara lain. Sehingga, terjadi kepanikan masyarakat, khususnya pemodal. "Kepanikan ini yang menyebabkan outflow," tutur dia.

Namun demikian, dengan adanya kebijakan stimulus fiskal dan stabilisasi bank sentral di berbagai negara, Perry mengatakan kepanikan mulai mereda. "Termasuk yang di Indonesia itu memang kepanikan itu mereda, meskipun ketidakpastian masih tinggi."

CAESAR AKBAR

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya