Selain Kelonggaran Kredit, UMKM Berharap Bantuan Lain Pemerintah

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 26 Maret 2020 13:52 WIB

ilustrasi listrik di rumah (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun menilai rencana pemerintah memberi kelonggaran berupa penundaan cicilan kredit kepada UMKM sebagai langkah yang tepat. Kendati demikan, dia mewanti-wanti agar realisasi dari kelonggaran ini dapat dilakukan segera.

"Kebijakan ini menjadi segelintir langkah riil yang diambil pemerintah. Dua bulan terakhir kami tanpa omzet karena permintaan yang lesu," kata Ikhsan kepada Bisnis, Rabu, 24 Maret 2020.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan penundaan cicilan kredit selama 1 tahun bakal diberikan sebagai stimulus bagi usaha yang terdampak wabah COVID-19. Keringanan tersebut berlaku untuk UMKM dengan nilai kredit di bawah Rp 10 miliar. Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri telah merilis beleid yang mengatur keringanan kredit ini, yakni melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran COVID-19.

Selain penangguhan cicilan kredit, pemerintah sejatinya juga memberlakukan keringanan bunga pinjaman.

Kendati demikian, Ikhsan mengatakan banyak pelaku usaha yang enggan mengajukan kredit lantaran tak ada kepastian pasar untuk produk atau jasa yang dihasilkan. Dalam hal ini dia mengatakan, permintaan yang lesu terhadap produk yang diproduksi UMKM memberikan tekanan yang lebih besar bagi pelaku usaha.

"Kami melakukan usaha produksi jika ada permintaan. Sekarang tidak ada sama sekali, bagaimana mau memproduksi," katanya.

Menanggapi situasi tersebut, dia pun berharap pemerintah dapat memberi bantuan lain seperti penundaan penagihan biaya listrik dan juga jaminan pembayaran gaji bagi karyawan.

Dia mengemukakan banyak usaha yang telah merumahkan para pekerjanya tanpa digaji (unpaid leave) sebagai imbas dari lesunya pasar di tengah wabah Corona.

"Omzet kami nol untuk semua subsektor. Yang paling tertekan adalah fesyen, kerajinan tangan, dan kuliner," katanya.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Rully Indrawan mengonfirmasi dampak yang dirasakan sektor seiring berkembangnya Covid-19.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, tercatat telah ada 326 UMKM yang terdampak dengan jumlah terbanyak berlokasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sejumlah 190 unit usaha.

"UKM yang terdampak dominan di usaha mikro di provinsi Yogyakarta, Banten, dan Jawa Barat dengan sektor olahan makanan dan rumah makan," kata Rully kepada Bisnis, Rabu.

Dia pun menyatakan bahwa Kemenkop dan UKM telah menerima 751 aduan pelaku usaha, sebagian besar menyatakan adanya penurunan penjualan yakni sebanyak 542 UMKM. Sementara aduann lainnya mencakup laporan akses bahan baku yang sulit dan gangguan pada distribusi.

Rully mengemukakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menangkal dampak lebih buruk Covid-19 terhadap iklim usaha UMKM. Kendati demikian, dia belum bisa memberi perincian mengingat hal ini bakal dibahas bersama Presiden RI dalam rapat terbatas yang diagendakan berlangsung pada Kamis (26/3/2020).

"Namun skema nantinya akan mencakup stimulus penguatan usaha kecil dan menengah, stimulus bunga untuk kredit, dan dukungan bahan baku produksi bagi warung dan usaha ultra mikro, mikro dan kecil," kata Rully.

BISNIS

Berita terkait

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

6 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

19 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

1 hari lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

4 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

4 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

5 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

5 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya