Pengadaan Alkes Tanpa Lelang, Sri Mulyani: Jangan Korupsi!

Jumat, 20 Maret 2020 17:36 WIB

Sri Mulyani membagikan foto dan video saat bekerja dari rumah atau work from home. Instagram/@smindrawati

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah sedang menyiapkan sistem pengadaan alat kesehatan (alkes) secara langsung tanpa lelang, di tengah situasi darurat virus corona atau Covid-19. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi peringatan keras kepada semua pihak agar tidak mengambil keuntungan pribadi dalam pengadaan alkes tanpa lelang.

"Saya berharap tidak ada korupsi dan tidak ada konflik kepentingan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers online seusai Rapat Terbatas mengenai Kebijakan Moneter dan Fiskal Menghadapi Dampak Ekonomi Pandemi Global Covid-19 di Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020.

Jika praktik itu ditemukan, Sri Mulyani berjanji tidak tinggal diam. "Kami akan sangat tegas kalau ada yang melakukan hal-hal ini, kami akan tindak sangat tegas," ujarnya.

Pernyataan ini disampaikan Sri Mulyani di tengah lonjakan jumlah pasien positif virus corona yang sudah mencapai 309 orang. Di sisi lain, alat kesehatan di sejumlah rumah sakit mulai menipis.

Dirut Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair), Surabaya, Nasronudin, meminta Pemerintah Kota dan Provinsi Jawa Timur segera menyuplai alat pelindung diri (APD) karena stok di rumah sakit mulai menipis. Padahal, RS Unair menjadi salah satu tempat perawatan Pasien dalam Pengawasan Corona.

Advertising
Advertising

Direktur RSUD Tugurejo, Semarang, Haryadi Ibnu Junaedi juga sebelumnya mengatakan ruang isolasi di rumah sakit rujukan pasien yang terjangkiti corona itu belum dilengkapi penyaring udara jenis High Efficiency Particulate Air (HEFA). Peralatan ini berfungsi menahan virus supaya tidak keluar dari ruang isolasi.

Dalam situasi seperti ini, Sri Mulyani menyebut proses pengadaan secara lelang terbuka tidak mungkin dilakukan. Sehingga, pengadaan secara langsung akan diterapkan. Di saat yang bersamaan, Kementerian Kesehatan juga sedang melakukan realokasi anggaran dengan merombak Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Sri Mulyani memastikan peralihan ini tidak akan berlangsung lama. "Jadi artinya kalau dari Menteri Kesehatan mengajukan perubahan anggaran untuk pengadaan kit, ventilator, Alat Pelindung Diri (APD), semuanya bisa dilakukan. Hari ini DIPA disetujui, besok bisa langsung dilakukan," kata Sri Mulyani.

Namun begitu, payung hukum tetap dibutuhkan untuk peralihan sistem pengadaan dari lelang, menjadi langsung ini. Pemerintah menyiapkan Peraturan Presiden atau Perpres mengenai perlindungan hukum.

Sehingga, mereka yang melakukan pengadaan langsung saat ini tidak menjadi target proses hukum di kemudian hari. "Asalkan dia tidak korupsi, tidak punya konlfik kepentingan," ujarnya.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

5 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

9 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

19 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

1 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya