Antisipasi Panic Buying, 10 Pasar Digerojok Stok Sembako
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rahma Tri
Kamis, 19 Maret 2020 12:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian kembali menggelar operasi pasar bahan pangan untuk 10 pasar di Jakarta. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, operasi pasar ini merupakan langkah stabilisasi harga pangan ditengah fenomena panic buying yang mulai merebak di tengah masyarakat.
"Ini perintah bapak presiden untuk kamj semua. Kamj harus bahu membahu, Kementan bersama mitra kerja menghadapi Covid-19 (virus corona) dari berbagai hal kemungkinan yang berdampak dalam kehidupan masyarakat," kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 19 Maret 2020.
Kesepuluh pasar yang digerojok sembako adalah Pasar Glodok, Pluit, Johar Baru, Gondangdia, Metro Atom, Kalibaru, Tebet Barat, Jembatan Merah, Rawa Badak dan Pasar Kalideres. Sementara bahan pangan yang disalurkan yaitu gula pasir, telur, dan beras.
Beberapa waktu terakhir, sejumlah komoditas pangan memang mengalami kenaikan. Sebut saja gula pasir yang harganya melonjak menjadi Rp 20 ribu. Harga ini jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 12.500.
Sementara harga sejumlah jenis beras juga terpantau mengalami kenaikan tipis. Berdasarkan data Info Pangan Jakarta, harga beras terpantau di rentang Rp 9.868 per kg, sampai Rp 12.731 per kg. Beberapa mengalami kenaikan tipis Rp 50 per kg.
Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi mengatakan, operasi pasar ini dilakukan bekerja sama dengan PD Pasar Jaya dan sejumlah asosiasi, salah satunya Aslupama (Asosiasi Lembaga Usaha Pangan Masyarakat) Jawa Barat.
Ketua Aslupama Jawa Barat, Agus, mengatakan asosiasinya memasok 15 ton beras segar yang dijual seharga Rp 8.500 per kg. Harga ini lebih murah dari rata-rata harga beras di pasar yang sekitar Rp 9.000 sampai Rp 11.000 per kg, maupun di toko ritel modern yang di atas Rp 12.800. "Aslupama Jawa Barat siap berpartisipasi, menjaga pasokan bahan pangan seperti beras, bawang, dan cabe ke Jakarta untuk kestabilan harga dan pasokan" kata Agus.