Soal Corona, SBY: Jangan Too Little Too Late, Selamatkan Ekonomi

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 18 Maret 2020 07:53 WIB

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat berbincang dengan Presiden Joko Widodo di Ruang Garuda, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019. Pertemuan dilakukan di tengah isu Demokrat menyatakan siap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Meskipun, PDIP telah mengutarakan sinyal penolakan ada parpol di luar koalisi Jokowi-Ma'ruf yang gabung usai Pilpres 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengatakan pandemi virus corona Covid-19 telah menimbukan gejolak ekonomi global. Oleh karena itu, pemerintah perlu menetapkan kebijakan responsif dengan tindakan yang sigap dan tepat.

"Melalui artikel ini saya hanya ingin mengingatkan agar Indonesia tidak terlambat menjalankan 'policy response' dan aksi-aksi nyata yang diperlukan. Jangan 'too little and too late'. Selamatkan ekonomi kita, selamatkan rakyat," kata SBY melalui catatannya dalam akun Facebook resminya, Selasa, 17 Maret 2020.

SBY merincikan gejolak perekonomian global akibat pandemi corona saat ini terbilang serius. Hal itu, jelasnya, terungkap dalam dinamika dan perkembangan ekonomi dunia dan Indonesia dalam sebulan ini dan terutama seminggu terakhir.

Pada periode itu, kata SBY, rontoknya harga-harga saham, minyak dan nilai tukar, serta berbagi pukulan lain menggoyahkan pilar dan fundamental perekonomian banyak negara. Tak terkecuali Indonesia.

"Saya jadi teringat krisis ekonomi global tahun 1998 dan tahun 2008. Tahun 1998 ekonomi Indonesia tidak selamat, sementara tahun 2008 kita selamat. Dalam arti, kita dapat meminimalkan dampak krisis ekonomi global tahun 2008."

SBY mengatakan banyak pakar ekonomi, pemimpin dunia usaha dan bahkan elemen pemerintah di banyak negara yang khawatir gejolak ini bisa membuat dunia jatuh ke dalam resesi yang dalam dan panjang. Bahkan, jelasnya, ada yang mencemaskan kalau krisis ini jauh lebih berat dibandingkan krisis 1998 dan 2008.

Apalagi, sebutnya, bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, telah menjalankan kebijakan moneter dan tindakan berskala besar, antara lain mengalirkan dana US$700 miliar dan sejumlah tindakan moneter (bagian dari Quantative Easing).

"Yang mengerti ekonomi, kalau The Fed sudah ;menembakkan peluru kendali' seperti ini, berarti situasi sudah serius. Berbagai bank sentral di seluruh dunia juga melakukan langkah-langkah yang serupa. Bahkan para pemimpin G7 telah meminta agar IMF dan Bank Dunia membantu negara-negara yang memerlukan."

SBY mengatakan kondisi ini mengingatkannya pada apa yang terjadi pada 2008 dan tahun-tahun setelah itu. Kala itu, jelas dia, Indonesia menghadapi krisis berskala besar dengan jalan yang tak selalu mudah.

Menurutnya, berbagai policy response yang dilakukan secara kolektif oleh dunia, baik moneter maupun fiskal, pun tak serta merta menenangkan dan 'menjinakkan' pasar.

"Ternyata tak segampang itu. Untuk meredakan badai ekonomi diperlukan penanganan bersama yang serius dan terus-menerus. Tentu termasuk kebijakan dan tindakan yang dilakukan secara nasional, di masing-masing negara."

BISNIS

Berita terkait

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

14 menit lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

2 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

1 hari lalu

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

Polri menyiapkan ribuan anggotanya di sejumlah daerah mengawal aksi buruh memperingati May Day, Rabu besok,

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

2 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan SBY kepada Jakarta LavAni Allo Bank: Cetak Hattrick Gelar Juara di Proliga 2024

9 hari lalu

Pesan SBY kepada Jakarta LavAni Allo Bank: Cetak Hattrick Gelar Juara di Proliga 2024

Pembina Jakarta LavAni Allo Bank Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan para pemain agar menganggap semua laga Proliga 2024 layaknya final.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemain Jakarta LavAni Allo Bank Electric untuk Proliga 2024, Juara Bertahan Tak Banyak Perubahan

9 hari lalu

Daftar Pemain Jakarta LavAni Allo Bank Electric untuk Proliga 2024, Juara Bertahan Tak Banyak Perubahan

Tim Susilo Bambang Yudhoyono menatap Proliga 2024 dengan nama baru, Jakarta LavAni Allo Bank Electric, usai menggandeng PLN sebagai sponsor.

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

11 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Megawati akan Berkonflik Lama dengan Jokowi seperti SBY

11 hari lalu

Pengamat Sebut Megawati akan Berkonflik Lama dengan Jokowi seperti SBY

Pakar politik menjelaskan segala wacana pertemuan Jokowi dan Megawati usai Idul Fitri sulit untuk terwujud.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

12 hari lalu

Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan bahwa watak Prabowo itu politik rekonsiliatif dan mempersatukan

Baca Selengkapnya