Jika Corona Tak Tertangani, Rupiah Bisa Melemah Tanpa Batas
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rahma Tri
Selasa, 17 Maret 2020 13:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah memperkirakan rupiah masih akan terus melemah. Pelemahan mata uang garuda ini tidak bisa dihindari karena sentimen pasar masih sangat negatif seiring wabah corona yang tak kunjung teratasi.
"Pandemik corona ini belum jelas kapan bisa berakhir. Tidak ada faktor yang benar-benar positif menenangkan pasar," kata Piter saat dihubungi, Selasa, 17 Maret 2020.
Menurut Piter, selama ketidakpastian masih besar, rupiah akan terus dalam posisi tertekan. "Pelemahan rupiah saat ini tidak ada batasnya. Semakin lama pandemik virus corona tidak tertangani, rupiah akan berpotensi terus melemah," ujarnya.
Secara terpisah, ekonom Permata Bank Josua Pardede memperkirakan rupiah akan berada di rentang 14.900-15.250. Kendati begitu, dia melihat Bank Indonesia tetap berada di pasar untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi di pasar spot rupiah, DNDF dan pasar obligasi.
"Selain itu, kebijakan BI yang dikeluarkan pada awal bulan Maret ini yakni penurunan GWM valas di sektor perbankan juga berdampak positif yakni akan ada tambahan likuiditas valas sekitar US$ 3,2 miliar sedemikian sehingga dapat membatasi pelemahan rupiah," ujar dia.
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hari ini kembali melemah. Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR tercatat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menyentuh posisi Rp 15.083.
Angka tersebut menunjukkan pelemahan 265 poin dari nilai tukar rupiah kemarin yang sebesar Rp 14.818 per dolar AS. Sedangkan pada 16 Maret 2020, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.892 dan kurs beli Rp 14.743.