TEMPO.CO, Jakarta - Emiten di bidang farmasi PT Kalbe Farma Tbk akan melakukan pembelian kembali saham atau buyback secara bertahap mulai16 Maret 2020 sampai dengan 15 Juni 2020.

Mengutip keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 13 Maret 2020, emiten berkode saham KLBF itu melakukan aksi buyback dengan membeli saham sebesar Rp 18,75 miliar dengan jumlah saham maksimum 1,875 miliar saham.

KLBF juga menetapkan harga maksimum buyback sebesar Rp 1.500 per saham. Rencana ini diyakini manajemen Kalbe Farma tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perseroan.

Melalui aksi buyback, KLBF mengatakan kondisi harga saham dapat kembali stabil di tengah kondisi yang tengah fluktuatif. Pembelian kembali ini juga akan memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk mengelola modal jangka panjang.

“Saham treasury dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan membutuhkan penambahan modal,” jelas manajemen KLBF melalui keterbukaan informasi.

Hingga penutupan perdagangan sesi kedua pada Jumat ini, saham KLBF terpantau pada level Rp 1.040 per saham, turun 0,48 persen. Dalam periode berjalan, saham Kalbe Farma telah turun 35,8 persen.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, KLBF mencetak laba bersih senilai Rp 1,92 triliun per kuartal III 2019, tumbuh 6,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,80 triliun. Penjualan bersih perusahaan juga tumbuh ke angka Rp 16,83 triliun, atau naik 7,33 persen secara tahunan.

BISNIS