HKTI Diminta Rangkul Milenial Jadi Petani

Reporter

Antara

Kamis, 12 Maret 2020 05:04 WIB

I Made Mangku Pastika saat membuka Pameran Foto Dokumentasi Bung Karno Aku Melihat Indonesia, di Denpasar, Bali, (21/6). TEMPO/Rofiqi Hasan

TEMPO.CO, Denpasar - Anggota DPD Made Mangku Pastika meminta Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Provinsi Bali merangkul generasi milenial untuk mau mencintai dan menekuni sektor pertanian.

"Mudah-mudahan dengan gerakan yang dilakukan HKTI dan juga kelompok-kelompok lainnya, bisa menjadi bantalan ekonomi Bali, sekaligus meningkatkan kembali minat generasi muda, karena petani di Bali usianya rata-rata lebih dari 50 tahun," kata Pastika saat bertatap muka dengan jajaran HKTI Bali di Denpasar, Rabu, 11 Maret 2020.

Menurut Pastia, di tengah situasi melesunya ekonomi Bali akibat wabah COVID-19 dan lebih 474 ribu masyarakat Bali yang bekerja di dunia pariwisata kemungkinan terkena imbasnya, mau tidak mau, pertanian dapat menjadi salah satu solusi.

"Sekarang tahu-tahu hotelnya tutup, restorannya tutup, terus mau ngapain? Kan kita perlu hidup, satu-satunya jalan ya pertanian yang paling gampang," ucap mantan Gubernur Bali itu.

Oleh karena itu, lanjut dia, sudah harus disadarkan generasi muda bahwa dengan menekuni pertanian, mereka masih bisa melanjutkan kehidupan.

"Kita harus kasih tahu generasi muda bahwa dengan pertanian mereka bisa hidup. Tujuan kerja di pariwisata 'kan supaya hidup, cari makan. Dari pertanian sebenarnya bisa juga karena lahan kita masih cukup, walaupun dikatakan sempit. Coba keluar Denpasar masih lapang kok, masih banyak yang telantar dan tidak digarap karena ditinggal generasi mudanya bekerja di sektor pariwisata," ujarnya.

HKTI, kata dia, diharapkan dapat lebih berperan untuk memfasilitasi pendidikan dan pelatihan terkait pertanian, demikian juga memberi sentuhan teknologi, penanganan pascapanen, hingga pemasaran yang benar.

"Melalui acara seperti ini, saya bisa mendengarkan apa yang bisa diperjuangkan ke pusat, yang tentunya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Bali," ucap senator yang juga Anggota Komite II DPD RI.

Ketua HKTI Bali Nyoman Suparta mengatakan untuk menarik minat generasi muda menekuni pertanian, tentunya masih memerlukan bimbingan. "Mereka yang baru tamat S1 Agribisnis, Pertanian, Peternakan. Pada umumnya belum tergambar di pikiran mereka akan menjadi apa ketika tamat. Meskipun pada saat di bangku kuliah sudah dikasi tahu apa-apa yang bisa dikerjakan ketika tamat," ujarnya.

Menurut Suparta, dengan modal pasar pertanian yang terbuka begitu besar untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan juga pariwisata, sudah tergambar besarnya daya tarik sektor pertanian.

"Kemudian dari sisi pertanian yang sekarang banyak berkembang juga di sektor pengolahan, nilai tambahnya 30-40 persen," katanya.

Kebutuhan berbagai produk hortikultura seperti sayur-mayur, hingga buah-buahan lokal seperti wani, jeruk bali, salak bali dan sebagainya, ujar dia, cukup tinggi. Hanya saja produksinya belum maksimal.

"Demikian juga produk perkebunan juga sangat menjanjikan bahkan sampai diekspor seperti cengkih, vanili, kopi, dan kakao. Kalau saja barangnya ada, semuanya itu laku," ucap Suparta.

ANTARA

Berita terkait

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

3 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

3 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

4 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

5 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

11 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

15 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

28 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

29 hari lalu

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

Komnas HAM menemui Polda Kaltim untuk membahas kasus 9 petani yang ditangkap dan digunduli karena menolak pembangunan bandara di IKN.

Baca Selengkapnya

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

32 hari lalu

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

Anggota Komisi VI DPR RI, M. Husni, merasa miris akan permasalahan pupuk subsidi, terutama persoalan pendistribusian yang berulang setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Penyesuaian HPP Gabah Bisa Rampung Sebelum Akhir Pekan

33 hari lalu

Jokowi Sebut Penyesuaian HPP Gabah Bisa Rampung Sebelum Akhir Pekan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan saat ini kenaikan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah petani baru dalam perencanaan dan penghitungan.

Baca Selengkapnya