Tangkis Dampak Corona, Sandiaga: Insentif Pemerintah Belum Cukup

Editor

Rahma Tri

Minggu, 8 Maret 2020 09:29 WIB

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno ditemui awak media di Jalan Wijaya I, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 22 Februari 2020. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Sandiaga Uno menilai insentif yang diberikan pemerintah dan lembaga masih belum cukup untuk menangkis dampak virus Corona. Menurut dia, pemerintah perlu memberi perhatian pada satu per satu perusahaan yang terdampak.

"Itu belum cukup, harus langsung satu per satu ke perusahaan-perusahaannya untuk review, perusahaan ini terdampak, mari kita reschedule utangnya. Kasih kesempatan, dia tadinya nyicil tiga tahun, jadi lima tahun," kata Sandiaga Uno usai diskusi Corona dan Kondisi Kebutuhan Pokok Kita di The Maj Senayan, Sabtu, 7 Maret 2020.

Sandiaga mengatakan, perbankan bisa melakukan penjadwalan ulang pembayaran cicilan pokok dan pengurangan cicilan bunga kredit. Dengan begitu, kata dia, bisa membantu napas pengusaha untuk menghadapi dampak virus corona.

Mantan Wagub DKI ini pun mengusulkan agar pemerintah memberi Bantuan Langsung Tunai atau bantuan sosial seperti yang dilakukan pemerintah Hong Kong. Juga, kata dia, perlu melakukan relaksasi dari perizinan mulai izin impor mengganti kuota menjadi sistem tarif. "Ini kita bisa lakukan satu kebijakan yang menstimulus dalam keadaan seperti ini. Kalau dunia usaha bisa kencangkan ikat pinggang, kalau pemerintah harus beri kelonggaran," kata Sandiaga.

Sandiaga juga menilai saat ini sangat menyehatkan industri periwisata ketimbang pemerintah memberikan insentif penerbangan, seperti diskon tarif pesawat. "Klita memaksakan menstimulus orang untuk travel tapi kita sendiri enggak mau travel," ujar dia.

Pemerintah Jokowi saat ini sedang menyiapkan stimulus jilid dua untuk mengatasi dampak corona dan memitigasi terhambatnya aktivitas ekspor maupun impor, pasca perluasan penyebaran virus Corona secara global. Stimulus pertama berupa insentif untuk pariwisata dan mendorong konsumsi masyarakat memitigasi dampak pelemahan perekonomian domestik akibat kasus Corona.

Insentif yang kedua akan difokuskan untuk dunia usaha, khususnya terkait dengan kelancaran pemasukan bahan baku dan penolong untuk menjalankan produksinya. "Pemerintah akan mengeluarkan paket kedua terkait dengan kemudahan impor dan ekspor," ujar Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

8 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

8 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

8 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

8 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

9 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

9 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

9 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

10 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

13 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

13 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya