Dampak Corona Meluas di Dunia, Harga Komoditas Sawit Turun

Kamis, 5 Maret 2020 14:08 WIB

Petani kelapa sawit membawa hasil panen kelapa sawit di tengah banjir luapan Sungai Kampar di Desa Kualu Kabupaten Kampar, Riau, Ahad, 9 Desember 2018. Petani mengeluhkan banjir membuat proses panen kelapa sawit tidak maksimal karena butuh tenaga ekstra untuk membawa sawit melalui banjir. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau mencatat harga sawit Riau untuk sepekan ke depan kembali mengalami penurunan. Hal ini dipicu merebaknya virus corona baik di China maupun di negara-negara lain.

"Turunnya harga sawit Riau periode ini masih disebabkan oleh menurunnya permintaan CPO dunia akibat merebaknya virus corona ke beberapa negara lain selain China, namun ke depan ada sentimen positif yang diharapkan dapat meningkatkan permintaan CPO Indonesia," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Ahmad Syah Harrofie di Pekanbaru, Kamis 5 Maret 2020.

Menurut dua, sentimen positif yang dapat meningkatkan permintaan CPO Indonesia itu antara lain berasal dari kabar bahwa India telah mengeluarkan izin impor untuk 1,1 juta ton refined bleached deodorized (RBD) palm olein dari Indonesia.

Ia mengharapkan sentimen itu dapat menutup kekurangan permintaan dari China. Selain itu keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa atau Brexit juga membuka peluang ekspor baru sebab peluang ekspor pelaku usaha kian terbuka khususnya komoditas CPO ke Inggris dan tidak bergantung lagi kepada Uni Eropa.

"Sedangkan faktor internal yang memicu penurunan harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya penurunan harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan sumber data," katanya.

Untuk harga jual CPO, katanya lagi, dari PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp363,60 per kilogram, dari PT Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp382,00 per kilogram, dari PT Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp490 per kilogram, dari PT Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp363,85 per kilogram, dan dari PT Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp360,80 per kilogram dari harga pekan lalu.

Sedangkan untuk harga jual kernel, dari PT Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp106,36 perkilogram, dan dari PT Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp113 perkilogram, dan dari PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 139,40 perkilogram dari harga pekan lalu.

"Harga TBS kelapa sawit penetapan ke 9 bulan Maret 2020 atau periode 4-10 Maret 2020 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dengan jumlah penurunan terbesar pada kelompok umur 10-20 tahun yang mengalami penurunan harga sebesar Rp81,60 perkilogram atau mencapai 4,55 persen dari harga minggu lalu, sehingga harga TBS untuk periode satu minggu kedepan menjadi Rp1.717,15 perkilogram.

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

5 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

7 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

7 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

7 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

7 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

7 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

7 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

7 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Penyerapan Dana Peremajaan Sawit Rakyat di Bawah 30 Persen

40 hari lalu

Airlangga Sebut Penyerapan Dana Peremajaan Sawit Rakyat di Bawah 30 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Penyerapan Dana Peremajaan Sawit atau PSR masih rendah.

Baca Selengkapnya