Virus Corona, OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global 2020

Selasa, 3 Maret 2020 08:31 WIB

Suasana aktivitas di area bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 14 November 2019. Sri Mulyani menilai, pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi secara global akan lebih baik dari tahun ini. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi global bakal mencapai titik terendah dalam satu dekade tahun ini akibat dampak wabah penyakit virus Corona (Covid-19) terhadap permintaan dan suplai.

OECD memangkas proyeksinya untuk pertumbuhan global secara full year dari 2,9 persen menjadi hanya 2,4 persen. Angka ini merupakan laju terlemah sejak krisis finansial 2008-2009.

Kelompok ekonomi multinasional yang berbasis di Paris itu juga memperingatkan kemungkinan kontraksi pertumbuhan global pada kuartal I pada 2020. Kondisi tersebut memberi tantangan kepada bank sentral dan pemerintah negara-negara di dunia untuk merespons situasi yang berubah dengan cepat.

“Jika situasinya memburuk, langkah kebijakan terkoordinasi di seluruh negara utama akan dibutuhkan untuk perawatan kesehatan dan stimulus ekonomi,” tutur OECD dalam laporannya, seperti dilansir Bloomberg, Senin, 2 Maret 2020.

Seperti diketahui pemerintah dan bank-bank sentral dari banyak negara sudah tampak siap tempur dengan mengisyaratkan kesiapan untuk menopang perekonomian mereka.
Bank of Japan (BoJ) dan Bank of England (BoE), misalnya, menjanjikan tindakan yang bertujuan untuk menstabilkan pasar keuangan. Sementara itu, bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) telah membuka peluang penurunan suku bunga AS.

Namun, segalanya bisa menjadi jauh lebih buruk, ungkap OECD dalam laporan bertajuk 'Coronavirus: The World at Risk'. Proyeksinya mengasumsikan wabah Corona yang berpusat di China memuncak kuartal ini, sedangkan wabah di wilayah-wilayah lain 'tetap ringan dan terkendali'.

Jika wabah itu terbukti berlangsung lebih lama dan menyebar ke seluruh kawasan Asia, Eropa, dan AS, dampak ekonominya akan parah. Dalam kondisi ini, pertumbuhan global akan hanya mencapai 1,5 persen, dengan kemungkinan resesi di sejumlah wilayah termasuk Jepang dan kawasan Eropa.

“Wabah virus corona telah membawa banyak penderitaan pada manusia dan gangguan ekonomi yang besar. Prospek pertumbuhan tetap sangat tidak pasti,” kata OECD dalam pernyataannya.

Meluasnya dampak wabah virus corona sedikit banyak membuat para pembuat kebijakan sulit bereaksi. Sebagian bank sentral memiliki amunisi yang terkuras setelah memangkas suku bunga ke rekor terendah dan menghabiskan miliaran dalam hal pembelian aset.

Di sisi lain, kebijakan moneter tak serta merta menjadi sarana yang paling tepat. Bisa jadi target pengeluaran dan kebijakan ekonomi yang diperlukan, menurut kepala ekonom OECD Laurence Boone.

“Ini bukan hanya guncangan permintaan, ini adalah guncangan kepercayaan dan gangguan rantai pasokan yang tidak bisa ditangani oleh bank sentral sendiri,” tutur Boone.

Jika risiko penurunan terjadi, OECD mengatakan tindakan terkoordinasi akan terbukti lebih efektif ketimbang tindakan oleh masing-masing negara.

Menurut OECD, ada beberapa langkah yang dapat dan harus segera diambil pemerintah. Langkah yang dimaksud di antaranya mencakup dukungan fiskal untuk layanan kesehatan, likuiditas untuk sektor keuangan, dukungan untuk industri yang terkena dampak seperti pariwisata, dan aturan fiskal.

Selain virus corona, risiko signifikan lainnya terus membebani prospek pertumbuhan ekonomi global, termasuk tensi perdagangan dan investasi yang tetap tinggi, serta ketidakpastian seputar perpisahan Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

BISNIS

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

58 menit lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

6 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

7 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

2 hari lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

2 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya