Tekan Jumlah Kecelakaan, Pembatasan Sepeda Motor Dinilai Mendesak

Senin, 2 Maret 2020 10:15 WIB

Dua pengendara sepeda motor berhenti di tengah jalur busway usai menerobos jalur steril tersebut saat melihat adanya razia yang dilakukan oleh petugas kepolisian di Kramat Sentiong, Jakarta, 15 Juni 2016. Masih banyaknya penerobos jalur busway, karena pengendara ingin terbebas dari kemacetan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menilai wacana pengurangan dan pembatasan sepeda motor oleh Komisi Perhubungan DPR perlu disambut positif. Sebab berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, jumlah sepeda motor sangat mendominasi yaitu mencapai 81,78 persen dari total semua kendaraan.

"Jadi kalau kita tidak ingin terjadi macet parah dan ingin mengurangi kecelakaan, tentunya secara rasional harus bisa sepakat kendaraan roda dua harus dikurangi," kata Deddy saat dihubungi di Jakarta, Ahad, 1 Maret 2020.

Sebab, kata Deddy, selain jumlahnya banyak, kenaikan jumlah sepeda motor juga mencapai 12 sampai 16 persen setiap tahun. Kenaikan tertinggi terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sementara, pertumbuhan jalan hanya 0,01 persen saja setiap tahunnya.

Ia juga mengingatkan kembali data dari Korps Lalu Lintas Polri bahwa ada 22 ribu sampai 33 ribu korban meninggal dunia di jalan akibat kecelakaan. Dari angka ini, 70 sampai 75 persen kecelakaan disebabkan oleh kendaraan roda dua alias sepeda motor.

Wacana pembatasan ini sebelumnya diusulkan oleh Wakil Ketua Komisi Perhubungan DPR Nurhayati Monoarfa. Nurhayati menyebut sepeda motor dengan CC yang kecil bukanlah kendaraan jarak jauh dan angkutan umum. Namun, hanya untuk jarak dekat dan kendaraan penggunaan pribadi.

Advertising
Advertising

“Bukan berarti moge (motor gede) boleh, motor kecil gak boleh, salah beritanya selama ini,” kata Nurhayati. Selain itu, untuk mempertimbangkan faktor keselamatan, ia mengusulkan pembatasan sepeda motor di jalan nasional, dan mengatur jalur khusus motor dalam revisi Undang-Undang Jalan.

Tapi, sekelompok pengemudi ojek online menganggap Nurhayati tidak pro rakyat karena merasa pekerjaan mereka bakal dibatasi. Sehingga, mereka pun melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jumat kemarin, 28 Februari 2020.

Deddy menambahkan, jika melihat negara-negara maju, memang kendaraan sepeda motor sangat sulit dijumpai. Sebab, mereka memiliki angkutan umum yang telah maju. Untuk itu, kata dia, konsep push and pull, harus terus dilakukan.

Pertama, bagaimana caranya menekan kendaraan pribadi (push) dan bagaimana caranya menarik masyarakat (pull) untuk menggunakan angkutan umum secara holistik. "Ini harus dipikirkan bersama untuk sepakat dalam mengurangi kemacetan dan kecelakaan di jalan," kata Deddy.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi menilai wacana ini baru sebatas pendapat dari Nurhayati. Meski demikian, Budi tetap menyambut usulan ini. "Saya lagi buat kajiannya, karena harus komprehensif," kata dia.

Berita terkait

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

2 hari lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

4 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

5 hari lalu

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

Seorang residivis begal asal Bekasi berinisial MF, 18 tahun kembali ditangkap polisi usai melakukan aksi yang sama di 2 tempat berbeda.

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

5 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

6 hari lalu

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

PT KAI angkat bicara menyusul insiden kecelakaan lalu lintas antara KA Rajabasa (KA PLB S12A) relasi Tanjungkarang - Kertapati dengan bus kemarin.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

6 hari lalu

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

MTI Pusat menyatakan kecelakaan maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek harus menjadi momentum menertibkan angkutan gelap.

Baca Selengkapnya

Seorang Perempuan di Bekasi Tewas Ditabrak Pelaku Balap Liar

8 hari lalu

Seorang Perempuan di Bekasi Tewas Ditabrak Pelaku Balap Liar

Perempuan itu tewas setelah kendaraan yang ia tumpangi dihantam pelaku balap liar di Jalan Raya Ahmad Yani, Margajaya, Bekasi, Sabtu dini hari.

Baca Selengkapnya

Operasi Ketupat Candi 2024 Polda Jawa Tengah: 533 Kecelakaan, 20 Orang Tewas

8 hari lalu

Operasi Ketupat Candi 2024 Polda Jawa Tengah: 533 Kecelakaan, 20 Orang Tewas

Polda Jawa Tengah menggelar Operasi Ketupat Candi 2024 selama masa libur lebaran. Kecelakaan Bus Rosalia Indah jadi kasus yang menonjol.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Pikap Tabrak 2 Motor di Depok, Satu Orang Tewas

9 hari lalu

Pengemudi Pikap Tabrak 2 Motor di Depok, Satu Orang Tewas

Pengemudi pikap diduga mengantuk saat menabrak dua motor yang berada di arah berlawanan.

Baca Selengkapnya