Defisit Anggaran 2020 Capai Rp 300 T

Reporter

Eko Wahyudi

Sabtu, 29 Februari 2020 18:54 WIB

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman (kiri) dan travel blogger Febrian (kanan) saat sesi bincang tentang infrastruktur yang berdampak pada sektor pariwisata, Jumat, 28 Februari 2020. TEMPO/Bram Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman menyampaikan bahwa UU APBN 2020 yang disusun Pemerintah dan DPR menetapkan pendapatan negara pada 2020 akan mencapai sekitar Rp 2.200 triliun dengan defisit anggaran mencapai Rp 300 triliun.

"Nah kita list beban kita begitu banyaknya, tapi ketika kita hitung sampai akhir 2020 kita memerlukan Rp 2.500 triliun artinya ada defisit sebesar Rp 300 triliun," kata dia di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu 29 Februari 2020.

Tahun lalu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Dalam UU APBN 2020, defisit anggaran dipatok Rp 307,2 triliun.

Ia menjelaskan, secara keseluruhan kebutuhan pengeluaran belanja Indonesia pada 2020 meliputi untuk mendanai pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam negeri, pembangunan infrastruktur, menyederhanakan regulasi guna menarik investasi, reformasi birokrasi dan transformasi ekonomi.

Guna menutupi defisit APBN, kata Luky, pemerintah biasa mencari pembiayaan atau utang lewat lembaga internasional seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB), atau dengan cara lainnya dengan mengeluarkan Surat Berharga Negara (SBN).

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan realisasi defisit anggaran per akhir Januari 2020 tercatat Rp 36,1 triliun atau 0,21 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Realisasi ini lebih rendah dari defisit anggaran periode sama 2019 sebesar Rp 45,1 triliun," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020.

Sri Mulyani mengatakan defisit anggaran tersebut mencakup pendapatan negara sebesar Rp 103,7 triliun dan belanja negara sebesar Rp 139,8 triliun.

Adapun berdasarkan catatan Kemenkeu realisasi pendapatan pada tahun 2019 mencapai Rp 1.957 triliun, sedangkan untuk realisasi belanja pada tahun tersebut Rp 2.310 triliun. Oleh karena itu, untuk menutupi defisit tersebut menggunakan pembiayaan negara sebesar Rp 399 triliun.

Kemudian pada 2018 mencapai Rp 1.943 triliun, sedangkan untuk realisasi belanja pada tahun tersebut sebesar Rp 2.213 triliun. Oleh karena itu defisit tersebut harus ditutupi dengan pembiayaan anggaran mencapai Rp 305 triliun.

EKO WAHYUDI l ANTARA

CATATAN REVISI: Artikel ini sudah diedit pada Ahad, 1 Maret 2020, pukul 16.42 WIB. Judul diubah dari "Kemenkeu Prediksi Defisit Anggaran 2020 Capai Rp 300 T" menjadi "Defisit Anggaran Capai Rp 300 T". Redaksi meminta maaf atas kekurang tepatan judul dan isi berita.

Berita terkait

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

4 menit lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

11 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

16 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

20 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

20 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya