Arab Saudi Ingin Impor 100 Ribu Ton Beras dari Indonesia

Reporter

Antara

Jumat, 28 Februari 2020 17:56 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat meninjau stok beras di Gudang Bulog, Perum Bulog Divre DKI Jakarta, Kamis 10 Januari 2019. Presiden menegaskan peninjauan untuk memastikan stok beras aman. Agar tidak terjadi spekulasi harga beras di pasar. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso menyatakan Pemerintah Arab Saudi berencana mengimpor beras dari Indonesia sebanyak 100 ribu ton setiap bulan.

"Untuk tahap awal rencananya kita akan ekspor 10 ribu ton, sekarang sedang menyelesaikan proses administrasi. Berikutnya akan kontrak per bulan 100 ribu ton," kata Budi Waseso, ketika melakukan inspeksi mendadak di gudang beras Kantor Wilayah Bulog NTB, di Mataram, Jumat, 28 Februari 2020.

Ia menyebutkan ekspor beras kualitas premium ke Arab Saudi untuk tahap awal sebanyak 10 ribu ton dengan harga Rp15 ribu per kilogram. Beras yang akan dikirim dalam bentuk kemasan, termasuk dalam bentuk renceng (sachet).

Beras yang akan dikirim merupakan hasil penyerapan dari petani di Sulawesi Selatan, yang merupakan salah satu provinsi sentra padi nasional. "Beras produksi petani di NTB juga sudah kami tawarkan. Tapi mungkin nanti ke Bangkok dulu dikirim," ujarnya.

Selain Arab Saudi, kata Budi, pihaknya juga sedang menjajaki negara tujuan ekspor lainnya. Sudah ada lima negara yang berminat mengimpor beras dari Indonesia.

Advertising
Advertising

Namun, menurut dia, untuk bisa mengekspor harus melalui berbagai tahapan persyaratan, mulai dari pengecekan bagaimana proses beras diproduksi hingga dikirim ke negara tujuan ekspor.

"Arab Saudi saja mengirim orang ke Indonesia untuk mengecek bagaimana perjalanan proses beras sampai dikirim ke Arab Saudi. Jadi tidak sembarangan," ucapnya pula.

Menurut dia, dengan adanya rencana mengekspor beras ke Arab Saudi menjadi bukti bahwa Indonesia tidak lagi menjadi negara pengimpor beras.

Pengiriman beras ke luar negeri juga menjadi bukti bahwa beras yang diproduksi petani Indonesia sudah memiliki kualitas sesuai dengan keinginan konsumen di luar negeri. "Kita sudah surplus. Dulu kita sempat mengimpor beras, tapi sudah dua tahun ini tidak ada impor lagi," kata Budi.

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

4 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

5 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

6 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

9 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

17 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya