Dirut Jamin Utang Garuda Tak Ganggu Operasional Penerbangan

Kamis, 27 Februari 2020 19:14 WIB

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra (tengah) bersama enam direktur lainnya dalam acara temu media di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Kamis, 23 Januari 2020. TEMPO/Francisca

Tempo.Co, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra membenarkan adanya beberapa utang perseroan yang segera jatuh tempo dalam waktu dekat. Namun, ia menjamin operasi perseroan tidak bakal terganggu lantaran perkara tersebut. "Yang penting, anda lihat masih terbang enggak? Kalau terbang berarti persoalan utang diselesaikan dalam ruangan tutup," ujar Irfan di Kantor Garuda Indonesia, Jakarta, Kamis, 27 Februari 2020.

Guna menyelesaikan persoalan itu pun, Irfan mengatakan perseroan menggelar diskusi dengan banyak pihak juga berkonsultasi dengan kementerian. Salah satu solusi yang mungkin dilakukan adalah restrukturisasi utang. Karena itu, ia meyakini jajarannya mampu untuk melakukan alternatif-alternatif solusi tersebut.

Di lokasi yang sama, Komisaris Garuda Indonesia Yenny Wahid mewanti-wanti direksi perseroan agar tidak menerbitkan utang baru untuk mengatasi persoalan keuangan yang melilit perusahaan maskapai pelat merah itu.

Ia meminta direksi lebih kreatif dalam mencari jalan keluar dari persoalan itu, misalnya dengan melakukan restrukturisasi utang, refinancing, atau renegosiasi utang. Di samping juga melakukan optimalisasi aset maupun atau melego aset yang tidak terpakai.

"Soal utang, yang terpenting komisaris itu memberikan guideline, batasan-batasan, kalau mau melakukan, tentu harus memastikan, cashflow pasti akan terhambat kalu semua untuk bayar utang, jadi harus ada sumber pendanaan baru untuk membayar utang, tanpa harus menerbitkan utang baru," ujar Yenny.

Yenny mendorong perseroan melakukan upaya-upaya korporasi agar tidak terjadi gagal bayar. Hingga saat ini, ia mengatakan dewan komisaris belum mendapat laporan mengenai rencana aksi korporasi dari direksi, sehingga dia belum bisa berbicara lebih banyak mengenai alternatif yang bakal dilakukan. "Nanti kami lihat, apakah kami setujui atau tidak."

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan saat ini PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah berada dalam tekanan yang luar biasa. Tekanan itu salah satunya datang dari utang perseroan yang mulai memasuki masa jatuh tempo.

"Garuda menghadapi tekanan yang luar biasa karena utang jatuh tempo, karena itu akan kami restrukturisasi agar sehat," ujar Erick di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020.

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

4 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

5 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

5 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

5 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

6 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

7 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

9 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

10 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya