Erick Thohir Sebut Utang Garuda Berat, Bagaimana Saham GIAA?

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 27 Februari 2020 10:12 WIB

Pekerja berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2020 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2020. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. cenderung mengalami pelemahan seiring dengan utang jangka pendek sebesar US$ 500 juta yang harus dilunasi perseroan.

Pada perdagangan Kamis, 27 Februari 2020 pukul 9:14 WIB, saham GIAA memantul 4 poin atau 1,41 persen ke level Rp 288. Namun, sepanjang tahun berjalan harga merosot 42,17 persen dari akhir Desember 2019 di posisi Rp 498.

Kemarin, Rabu, 26 Februari 2020 saham GIAA anjlok 5,96 persen atau 18 poin menuju Rp 284. Ini menjadi level terendah 13 bulan atau sejak 27 Desember 2018 di posisi Rp 268.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan beberapa skema pengembangan bisnis dan penyelamatan sejumlah perusahaan pelat merah, termasuk di dalamnya pembenahan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Menurut Erick, pemerintah tengah menggodok aksi untuk mengembangkan Garuda. Salah satunya adalah rencana restrukturisasi utang.

Advertising
Advertising

Pembenahan tersebut juga akan diikuti dengan rencana perampingan struktur anak dan cucu perusahaan dan membuat kembali model bisnis yang sehat untuk perusahaan itu.

“Kita lakukan segala efisiensi ini, dan memastikan remodeling bisnis yang sehat buat Garuda. Saat ini, Garuda dalam tekenan yang luar biasa karena utangnya jatuh tempo. Tapi kami pastikan kami akan restrukturisasi, akan ada jalan keluar supaya sehat,” katanya Rabu, 26 Februari 2020.

Maskapai penerbangan pelat merah tersebut sedang dikejar oleh utang jangka pendek dengan total US$500 juta atau sekitar Rp 7 triliun jika mengacu dengan kurs Rp 14.000.

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan bahwa kendati lebih banyak berkecimpung di dunia teknologi informasi, struktur keuangan perseroan menjadi salah fokus utama yang akan dibenahinya.

“Utang itu salah satu concern kami, tadi siang kami sempat bicara soal ini, akan melakukan upaya-upaya, melakukan negosiasi dan mencari utang baru,” katanya di Kementerian BUMN, Jumat, 24 Januari 2020.

Pada awalnya, perseroan berencana menerbitkan menerbitkan sukuk global atau instrumen keuangan lainnya dengan jumlah maksimum sebesar US$ 900 juta yang bertujuan untuk pelaksanaan refinancing utang perseroan.

Namun, rencana tersebut batal direalisasikan perseroan karena belum tersedianya laporan keuangan limited review atau laporan keuangan audit perseroan sampai dengan tanggal pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Januari 2019. “Kami akan terus cari alternatif pendanaan,” kata Erick Thohir.

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

20 jam lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

2 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

3 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

3 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

3 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

4 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya