TKA Cina Sementara Dilarang Masuk Indonesia Karena Virus Corona

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 26 Februari 2020 22:15 WIB

Relawan dalam pakaian pelindung saat menyemprotkan desinfektan di stasiun kereta api setelah meluasnya wabah virus corona baru di Changsha, provinsi Hunan, Cina 4 Februari 2020. cnsphoto via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan mengeluarkan surat edaran nomor M.1.HK.04/II/2020 terkait pelarangan sementara penggunaan tenaga kerja asing (TKA) asal Cina akibat virus corona.

Plt. Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemenaker Aris Wahyudi menuturkan pelarangan itu dilakukan sampai ada arahan presiden dan juga pembukaan penerbangan dari dan ke Cina. “Tetapi garis bawahnya sementara,” kata Aris, Rabu, 26 Februari 2020.

Aris mengatakan pelarangan ini memang akan berdampak pada beberapa proyek yang bekerjasama dengan Cina dimana dalam proyek tersebut juga dibutuhkan TKA Cina. Oleh sebab itu, pemerintah memberi kelonggaran bagi pelaku usaha untuk bisa kembali mempekerjakan TKA Cina yang masih ada di Indonesia.

“Makanya, untuk mengatasi itu, mereka pengguna (TKA Cina) diberikan dispensasi kelonggaran untuk memperkerjakan lagi para TKA Cina yang harusnya sudah pulang. Mereka yang harusnya pulang, bisa diperkerjakan sampai 6 bulan,” katanya.

Kendati, para pengusaha tidak bisa serta merta langsung mempekerjakan para TKA tersebut. Aris mengatakan harus ada prosedur yang dilakukan sebagaimana saat pertama kali mempekerjakan TKA itu.

Advertising
Advertising

“Tapi mereka tetap membuat RPTKA baru, proses awal lagi. Jadi sesuai prosedur. Gak bisa langsung kerja.”

Sementara itu, Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Harijanto mengatakan adanya pelarangan penggunaan TKA Cina sebetulnya tidak terlalu berdampak signifikan bagi dunia usaha. Apalagi, jika pelarangan tersebut hanya bersifat sementara dan bukan permanen.

“Saya pikir nggak masalah ya, toh TKA Cina yang sudah ada di Indonesia masih ada. Jadi so far belum ada keluhan ke Apindo,” kata Harijanto.

Mengacu pada data Kemenaker, jumlah TKA asal Cina yang masih ada di Indonesia per 13 Februari 2020 sebanyak 39.838 orang. Jika dirinci, jumlah tersebut terdiri dari 22.084 yang bekerja di sektor jasa, 17.258 orang di sektor industri dan 496 orang di sektor pertanian dan maritim.

Dari jumlah itu paling banyak menempati posisi profesional yaitu sebanyak 18.906. Diikuti oleh posisi konsultan/advisor sebanyak 9.442 orang dan manajer sebanyak 6.473 orang. Sisanya, menempati posisi supervisor, teknisi, direksi, dan komisaris.

Terkait dengan larangan itu, Ekonom INDEF Bhima Yudhistira mengatakan pelarangan penggunaan TKA Cina akan sedikit berpengaruh terhadap beberapa proyek di Indonesia yang bekerjasama dengan Cina. Salah satunya seperti proyek kereta cepat Jakarta- Bandung.

Bhima mengatakan pelarangan itu akan menghambat jalannya proyek dan pada akhirnya terjadi pembengkakan biaya. “Untuk proyek yang bergantung pada TKA pastinya akan terganggu. Proyek bisa terhambat dan pada akhirnya biaya proyek membengkak karena dalam periode yang pendek tidak mudah mencari pengganti TKA dari negara lain,” kata Bhima.

Solusinya, pemerintah maupun pengusaha bisa menghentikan sementara proyek yang sedang berjalan atau menunda. “Opsinya ada dua, penundaan sementara atau cancelation. Untuk yang cancelation ini berlaku bagi proyek yang masih tahap FS atau feasibility study alias studi kelayakan.”

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

8 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

10 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

15 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya