Bos BCA Sebut MRT dan Ojol Penyebab Kredit Kendaraan Turun

Reporter

Antara

Jumat, 21 Februari 2020 10:57 WIB

CEO BCA Jahja Setiaatmadja di sela kegiatan Leadership Sharing Session 100 Bankir di Hotel J.W. Marriot Mega Kuningan, Jakarta Pusat, 28 November 2017. TEMPO Yohanes Paskalis Pae Dale

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menyebutkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih memilih menggunakan transportasi umum menjadi faktor penurunan kredit kendaraan bermotor (KKB) pada 2019 yaitu 1,1 persen menjadi Rp 47,6 triliun.

Jahja mengatakan kota penyumbang terbesar terhadap permintaan kredit kendaraan bermotor yaitu Surabaya, Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi saat ini telah didominasi oleh transportasi publik mulai ojek online hingga Moda Raya Terpadu (MRT). “Adanya ojek online ini dan MRT lumayan menurunkan permintaan pasar khususnya di Jakarta,” katanya di Jakarta, Kamis, 21 Februari 2020.

Jahja menuturkan keberadaan MRT mampu mengakomodasi warga dalam berpergian. Ditambah lagi dengan ojol yang dapat menjangkau ke daerah dan menghubungkan ke stasiun. Ojek online maupun MRT membuat masyarakat merasa tidak perlu memiliki kendaraan pribadi.

Selain itu, ia mengatakan sekarang kemampuan anak muda dalam membeli kendaraan juga berbeda sehingga adanya transportasi online dapat mendukung pola hidup mereka yang ingin bergaya menaiki mobil saat beraktivitas.

“Kita tidak menyangkal bahwa anak muda mungkin berbeda kalau naik transportasi online kan dapat mobilnya keren-keren jadi bisa menikmati. Ini pola hidup yang juga merubah KKB padahal dari segi bunga kita cukup kompetitif yaitu 3,63 persen satu tahun,” katanya.

Tak hanya itu, Jahja menyatakan adanya persaingan dengan perusahaan pembiayaan lainnya juga menjadi tantangan tersendiri dalam merealisasikan permintaan kredit kendaraan bermotor.

Hal itu disebabkan karena ada hal yang diberikan perusahaan finance tersebut kepada pembelinya yang tidak bisa diberikan juga oleh BCA kepada nasabah yaitu berupa diskon.

“Kita juga punya pesaing khususnya mobil itu dari finance company yang dimiliki manufacturing. Mereka ada kemungkinan untuk menjual produk-produk yang sudah mereka buat,” katanya.

Terlebih lagi, lanjutnya, BCA tidak terlalu dominan dalam permintaan kredit kendaraan bermotor roda dua. Sebab telah ada merek dominan yang menguasai pasar sehingga pihaknya sulit untuk masuk.

“Produsen yang memiliki brand dominan menguasai pasar jadi kita masuk ke situ agak sulit. Apalagi di sektor motor kita belum jadi top of mind kalau mobil-mobil carinya BCA tapi tidak untuk motor,” ujarnya.

Pada 2019, kredit konsumer BCA tumbuh 4,3 persen yaitu Rp 158,3 triliun dengan KPR Rp 93,7 triliun atau tumbuh 6,5 persen, KKB turun 1,1 persen menjadi Rp 47,6 triliun dan outstanding kartu kredit tumbuh 9,4 persen menjadi Rp 14,1 triliun.

Pertumbuhan kredit kendaraan bermotor (KKB) roda empat hingga Desember tahun lalu Rp 45,44 triliun yakni lebih besar dibandingkan periode sama tahun 2018 Rp44,81 triliun atau tumbuh 1,4 persen (yoy).

Sedangkan kredit kendaraan bermotor (KKB) roda dua hingga Desember 2019 Rp 2,19 triliun yaitu lebih rendah dibandingkan periode sama tahun 2018 Rp 3,34 triliun atau terkoreksi sebesar 34,5 persen.

Secara total, kredit kendaraan bermotor roda dua dan empat pada 2019 yang Rp 47,63 triliun merupakan lebih kecil dibandingkan periode sama tahun 2018 yaitu Rp 48,15 triliun atau turun 1,1 persen.

ANTARA

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

1 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

1 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

2 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

2 hari lalu

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

SPAI kembali mendesak pemerintah untuk menghapus hubungan kemitraan antara pengemudi ojol dan kurir dengan aplikator.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

2 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

3 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya