Gelombang Tinggi, Nelayan di Mataram Tak Bisa Melaut

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 20 Februari 2020 15:28 WIB

Bendera merah, peringatan kondisi berbahaya, terlihat di sebuah pantai ketika badai Pabuk mendekati provinsi selatan Nakhon Si Thammarat, Thailand, 4 Januari 2019. Phuwieng Prakhammintara, Direktur Badan Meteorologi Thailand mengatakan badai Pabuk bisa menyebabkan gelombang tinggi sekitar tujuh meter. Namun diperkirakan rata-rata tinggi gelombang sekitar tiga meter sampai lima meter. REUTERS/Krittapas Chaipimon

TEMPO.CO, Mataram - Gelombang tinggi yang mencapai 1,5 meter memaksa nelayan di Mataram, Nusa Tenggara Barat untuk tetap tinggal di daratan. Mereka terpaksa tak melaut pada hari ini, Kamis 20 Februari 2020.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, gelombang tinggi yang mencapai 1 meter hingga 1,5 meter disertai angin kencang. Akibatnya, banyak nelayan di Mataram tidak melaut.

"Dari hasil pantauan tim kami di lapangan, ketinggian gelombang mencapai 1 meter hingga 1,5 meter disertai angin kencang, sehingga banyak nelayan yang tidak melaut," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Kamis 20 Februari 2020 seperti dilaporkan Antara.

Karena cuaca yang tidak bersahabat, petugas dari BPBD terus memantau kondisi di sepanjang 9 kilometer pesisir Pantai Ampenan. Mereka memberikan imbauan agar masyarakat agar tidak beraktivitas di pantai.

Ia mengatakan, berdasarkan informasi cuaca dari BMKG menyebutkan, dalam tiga hari berurut-turut ini, Kota Mataram diperkirakan terjadi intensitas hujan dengan curah sedang dan lebat disertai kilat dan petir.

Advertising
Advertising

"Kondisi cuaca itu diprediksi sampai pada tanggal 21 Februari 2020. Untuk posisi musim, saat ini masih posisi musim penghujan," katanya.

Namun meski ada angin kencang dan gelombang tinggi, kondisi Kota Mataram masih normal, meskipun intensitas hujan lebat disertai angin kencang. Sampai saat ini belum ada laporan terkait kebencanaan yang diterima baik melalui petugas maupun di posko bencana yang telah disiapkan.

Untuk potensi titik genangan dan banjir, di kawasan Sekarbela, Udayana, Brawijaya, Kekalik, Ampenan terus dipantau. "Titik-titik tersebut biasanya meluap manakala intensitas lebat. Tapi Alhamdulillah, kondisi Kota Mataram sejauh ini masih aman terkendali. Baik di laut maupun di darat," kata Mahfuddin.

Namun demikian, BPBD tetap mengimbau masyarakat agar terus waspada, mengingat bencana bisa terjadi dimana pun dan kapan pun. "Apalagi, status siaga darurat ditetapkan sampai 31 Maret 2020," katanya.

BISNIS

Berita terkait

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

1 hari lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

1 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

1 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

1 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

2 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

2 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

2 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

2 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

3 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

3 hari lalu

Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.

Baca Selengkapnya