Penawaran SUN Cetak Rekor, Sri Mulyani: Tanda Kepercayaan Pasar

Reporter

Antara

Kamis, 20 Februari 2020 10:45 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 31 Juli 2019 sebesar Rp183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tingginya penawaran terhadap lelang Surat Utang Negara (SUN) telah memperlihatkan kepercayaan pelaku pasar keuangan terhadap kondisi perekonomian nasional.

"Itu menggambarkan Surat Berharga Negara (SBN) telah dianggap sebagai safe haven, sehingga orang lari ke SBN sebagai instrumen investasinya," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020.

Lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) pada 18 Februari menyerap dana Rp 18,5 triliun dengan total penawaran masuk mencapai Rp 127 triliun atau tertinggi sepanjang sejarah.

Sri Mulyani mengatakan kondisi itu juga memperlihatkan adanya perbaikan dari sisi pembiayaan sehingga investor tidak ragu terhadap Indonesia sebagai destinasi investasi yang aman.

Meski demikian, ia mengharapkan investasi portofolio itu dapat memberikan dampak lebih cepat kepada perekonomian domestik dan menjaga keberlanjutan kredibilitas fiskal.

Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani memaparkan kinerja pembiayaan selama bulan Januari 2020 menunjukkan adanya perbaikan karena imbal hasil turun 49 bps dibandingkan awal tahun.

Selain itu, rata-rata penawaran yang masuk pada lelang SBN Januari 2020, yakni sebesar Rp 70,65 triliun per lelang, lebih besar dibandingkan rata-rata tahun 2019 sebesar Rp 35,48 triliun per lelang.

Pada periode yang sama, jumlah penawaran yang masuk mencapai rekor tertinggi yaitu untuk SUN tercatat sejumlah Rp 94,98 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 59,14 triliun.

Penerbitan obligasi negara dalam valas yang dilakukan pada Januari 2020 juga mencatatkan rekor keberhasilan memperoleh kupon terendah sepanjang sejarah untuk SUN dalam mata uang dolar AS dan Euro.

Pengelolaan APBN yang lebih terjaga ini yang membuat pembiayaan utang hingga akhir Januari 2020 hanya tercatat Rp68,2 triliun atau lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Pembiayaan utang itu tumbuh negatif 44,6 persen karena penerbitan obligasi pemerintah pada periode akhir Januari 2019 mencapai Rp 123 triliun.

ANTARA

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

4 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

7 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

7 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

5 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya