DPR Setuju Cukai Plastik, Sri Mulyani Akan Atur Ulang Kebijakan

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Rabu, 19 Februari 2020 16:34 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Bank Dunia di Energy Building, SCBD, Jakarta, Kamis, 30 Januari 2020. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bakal mendesain ulang kebijakannya tentang penerapan cukai plastik. Perubahan ini akan dilakukan setelah Komisi Keuangan DPR memutuskan untuk menyetujui tarif cukai untuk kantong plastik belanja atau kresek, sekaligus meluas hingga produk plastik.

Sesuai dengan persetujuan DPR, kami akan melakukan lagi redesigning policykata Sri Mulyani usai rapat bersama Komisi Keuangan DPR di Gedung DPR, Rabu, 19 Februari 2020.

Dalam rapat ini, Sri Mulyani sebenarnya hanya mengusulkan kembali tarif cukai untuk plastik kresek sebesar Rp 30 ribu per kilogram atau Rp 200 per lembar. Tujuannya untuk mengendalikan konsumsi kresek yang kini menyumbang 60 persen lebih pencemaran lingkungan.

Dengan usulan ini, maka orang yang berbelanja di supermarket akan ditagih Rp 200-Rp 500 jika ingin mendapatkan kantong plastik kresek. Uang itu masuk ke produsen maupun importir kresek. Lalu, barulah pemerintah menarik cukai kresek dari kedua pelaku bisnis ini.

Komisi Keuangan DPR sepenuhnya sepakat dengan usulan ini, meski sempat ada tentangan dari sejumlah anggota. Tapi dalam kesimpulan rapat, DPR sepakat objek yang dikenai cukai pun diperluas hingga produk plastik. Artinya, Sri Mulyani sudah mendapat izin DPR untuk memungut cukai pada produk seperti botol minuman dan kemasan makanan berbahan dasar plastik.

Advertising
Advertising

Itulah sebabnya, Sri Mulyani akan mengkaji terlebih dahulu tarif cukai untuk produk plastik selain plastik kresek. Sebab, kondisi ekonomi saat ini tengah melemah. Sri Mulyani tak ingin kebijakan cukai plastik ini menimbulkan beban baru bagi perekonomian nasional.

Sementara itu, anggota Komisi Keuangan DPR dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Byarwati mengingatkan Sri Mulyani soal waste management atau pengelolaan sampah plastik. Anis tak ingin pemerintah hanya berkutat pada cukai, tapi tidak menyertakan pengelolaan sampah yang baik. “Ini harus dipikirkan juga,” kata dia.

Berita terkait

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

2 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

14 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

19 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

23 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

23 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

2 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya