Aktivis Kritik Libur Buruh Hanya 1 Hari dalam RUU Cipta Kerja

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 19 Februari 2020 12:09 WIB

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bogor melakukan aksi long march dalam aksi menolak RUU Omnibus Law di jalan raya Djuanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat 7 Februari 2020. Dalam aksinya tersebut mahasiswa menolak RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja karena akan mempermudah investor asing menguasai ekonomi Indonesia dan kebijakannya tidak berpihak pada hak-hak buruh seperti masalah pesangon, jam kerja dan kepastian penempatan kerja. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dalam omnibus law RUU Cipta Kerja pasal 77 mengatur durasi waktu kerja akan ditetapkan selama 8 jam perhari atau 40 jam dalam satu pekan. Aturan tentang durasi tersebut kemudian diikuti dengan pengaturan waktu istirahat sebagaimana dalam pasal 79 yang berbunyi istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

Sekretaris Jenderal Organisasi Serikat Pekerja Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan aturan baru ini berpotensi membuat pekerja hanya mendapatkan 1 hari libur mengingat pasal 77 tersebut hanya mencantumkan waktu tanpa menyebutkan jumlah hari. Apalagi, hal itu diperkuat dengan adanya pasal 79 yang membuka ruang 6 hari kerja diberlakukan secara umum.

“Pola 5 hari kerja merupakan sistem kerja yang sudah baik sehingga kalau dibuat ke 6 hari kerja maka secara psikologis dan fisik pekerja menjadi lelah. Apalagi dengan jalan macet sehingga perjalanan memakan waktu panjang. Produktivitas justru turun karena kelelahan fisik dan psikologis,” ujar Timboel, Selasa, 18 Februari 2020.

Menurutnya, jika benar adanya rencana penambahan jam kerja, alih-alih bisa menambah produktivitas, hal itu justru berpotensi akan mengganggu kesehatan mental yang menyebabkan penurunan kinerja.

Pernyataan Timboel itu kemudian dibenarkan oleh Sekjen Asian Federation of Psychiatric Associatios, Nova Riyanti Yusuf yang juga mantan anggota DPR 2014-2019. Nova menuturkan selama ini belum ada korelasi antara produktivitas dan jam kerja.

Advertising
Advertising

Menurutnya, jam kerja yang mengakibatkan minimnya waktu istirahat membuat para pekerja dikhawatirkan mengalami kecemasan, depresi hingga burnout.

“Kesehatan jiwa itu salah satunya dikarenakan masalah hours (jam kerja), makanya kenapa anak-anak muda sekarang lebih suka ke startup yang jam kerjanya lebih fleksible,” ujar Nova.

Belum lagi bagi pekerja yang tinggal di Jabodetabek akan cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di jalan. Hal itu tentu saja akan menambah beban stres.

“Stres hidup sekarang kan lebih tinggi, ya stres di jalan, stres produktivitas, kompetisi. Belum lagi peningkatan beban kerja linier dengan jam kerja, itu ada cemas dan depresi,” katanya.

Untuk itu, dia meminta pemerintah juga perlu mengatur aspek kesehatan mental dalam merancang omnibus law rancangan undang-undang cipta lapangan kerja.

Kendati, dugaan adanya penambahan jam kerja itu kemudian dibantah oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani yang mengatakan aturan jam kerja dalam RUU Cipta Kerja itu hanya berpatokan pada 40 jam/minggu.

“Ya walaupun tidak disebutkan hari atau di pasal 79 waktu istirahat hanya 1 hari, tapi kan patokannya 40 jam per minggu. Jadi sebetulnya sama saja dengan aturan lama,” kata Hariyadi. Namun Hariyadi mengaku sejauh ini pihaknya juga belum mendengarkan penjelasan detil terkait aturan jam kerja dari pemerintah.

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

5 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

6 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

6 hari lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

6 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

6 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

6 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

6 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

6 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

6 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

6 hari lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya