Analisis Chatib Basri Soal Dampak Corona ke Pertumbuhan Ekonomi

Selasa, 18 Februari 2020 14:09 WIB

Chatib Basri. TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri, memprediksi mewabahnya virus 2019-nCoV atau virus corona jenis baru bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi bisa terkoreksi 0,1 hingga 0,3 persen.

"Kalau dilihat dari sensitivitas ekonomi matriksnya, bila pertumbuhan ekonomi Cina turun 1 persen, dampaknya terhadap Indonesia bisa 0,1-0,3 persen. Pertumbuhan ekonomi kita bisa turun di bawah 5 persen menjadi 4,7-4,9 persen," tutur Chatib di kantor Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta Pusat, Selasa, 18 Februari 2020.

Hal itu, kata Chatib, juga terjadi saat virus SARS mewabah pada 2002 lalu di Cina. Chatib menceritakan, kala itu pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu sempat terkoreksi dari 11 persen menjadi 9 persen pada kuartal I. Namun, penurunan pertumbuhan ekonomi ini tak terjadi berlarut-larut.

Pada kuartal II, Chatib mengatakan pertumbuhan ekonomi Cina sudah bergerak meningkat kembali sebesar 1 persen menjadi 10 persen. Angka pertumbuhan ekonomi tersebut pun beranjak stabil pada kuartal III dan IV ketika kondisi mulai pulih.

Bila diakumulasi, dalam setahun atau whole year, pertumbuhan ekonomi Cina waktu itu tergerus sebesar 1 persen. Chatib mengatakan, di saat yang sama, Indonesia turut merasakan dampaknya.

Dari fenomena yang pernah terjadi pada masa lampau, Chatib mengatakan pemerintah saat ini sudah bisa berancang-ancang melakukan langkah mitigasi untuk mengantisipasi dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi. Misalnya dengan merealisasikan program keluarga harapan untuk keluarga miskin pada kuartal I.

Pemerintah juga dapat mempercepat pelaksanaan program kartu prakerja untuk meningkatkan daya saing calon tenaga kerja. Dari sektor pariwisata, Chatib menyatakan pemerintah dapat mendorong pelaku usaha untuk memberikan diskon penginapan guna mendulang tingkat kunjungan turis domestik. Dengan demikian, industri pariwisata tetap bergairah.

Di sisi lain, pemerintah juga disarankan dapat menggairahkan pariwisata MICE dan mengadakan pameran wisata. "Ini seperti yang terjadi saat bom Bali dulu sehingga (industri pariwisata) dibantu (kunjungan) dari dalam atau domestik," ujarnya.

Adapun di sektor perdagangan, Chatib mengatakan dampak bagi Indonesia tak sebesar Singapura. "Share trade terhadap GDP (gross domestic product) Indonesia relatif kecil dibandingkan dengan Singapura," tuturnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

16 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

10 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

10 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya