Asosiasi Desak Buka Blokir 800 Efek Terkait Jiwasraya, Sebabnya?

Jumat, 14 Februari 2020 15:29 WIB

Kantor Pusat Asuransi Jiwasraya di kawasan Harmoni, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan industri yang tergabung di Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia atau AAJI mendesak agar 800 rekening efek yang diblokir oleh Kejaksaan Agung dan Otoritas Jasa Keuangan bisa segera dibuka. Pemblokiran rekening efek itu sebelumnya dilakukan karena diduga terkait dengan kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menyatakan pembukaan kembali rekening efek yang diblokir bertujuan agar perusahaan asuransi dapat segera memenuhi komitmennya kepada para pemegang polis. "Agar bisa segera memenuhi komitmennya ke para pemegang polis yang sudah jatuh tempo atau habis kontraknya," kata Togar, Jumat, 14 Februari 2020.

Sebelumnya terdapat 800 rekening efek dari 137 perusahaan sekuritas dan asuransi yang diblokir oleh Kejaksaan Agung karena dinilai bermasalah. Togar menyatakan, meski ada pemblokiran ratusan rekening efek tersebut, saat ini industri asuransi jiwa tidak terkena dampak sistemik.

Sebaliknya, pengamat asuransi Irvan Rahardjo menilai keputusan pemblokiran rekening efek yang berkepanjangan dapat memicu dampak sistemik di industri asuransi jiwa. Ia meminta OJK bersikap lebih tegas terkait hal ini dan memperhatikan kepentingan industri secara luas.

Irvan meminta pihak regulator bertanggung jawab pada risiko sistemik di industri keuangan nonbank (IKNB) yang ditimbulkan akibat pemblokiran rekening asuransi dan sekuritas dalam beberapa hari ini.

Advertising
Advertising

Secara terpisah, Kejaksaan Agung mempersilakan pemilik 800 rekening untuk mengajukan pembukaan pemblokiran. "Kalau memang rekening tersebut tidak ada kaitannya dengan dugaan perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU), silakan mengajukan pembukaan blokir," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Hari Setiyono saat dikonfirmasi pada Jumat, 14 Februari 2020.

Hingga saat ini, kata Hari, sudah ada tujuh orang yang mengajukan pembukaan pemblokiran rekening efek. Penyidik pun masih meneliti berkas pengajuan ketujuh orang tersebut.

Jika tak terbukti terkait dengan kasus gagal bayar Jiwasraya, maka penyidik akan membuka rekening efek tersebut. Namun, Hari mengakui, untuk membuka rekening yang telah diblokir itu membutuhkan waktu yang tak sebentar.

BISNIS | ANDITA RAHMA

Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

14 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

16 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

Dalam Sehari, Jokowi Gelontorkan PMN Rp9,5 Triliun untuk 2 BUMN

32 hari lalu

Dalam Sehari, Jokowi Gelontorkan PMN Rp9,5 Triliun untuk 2 BUMN

Presiden Jokowi mengucurkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp9,5 triliun untuk dua BUMN, yaitu Wijaya Karya dan IFG Life.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

33 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya

Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

33 hari lalu

Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

Presiden Jokowi meneken Peraturan Pemerintah penambahkan modal PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau IFG Life untuk membereskan Polis Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

34 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

52 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

52 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

52 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

52 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya