Luhut Minta Ilmuwan Muda RI di Amerika Bantu Program Penghiliran

Jumat, 14 Februari 2020 06:58 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, saat mengunjungi Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 6 Januari 2020. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Washington - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan peran dan kontribusi ilmuwan-ilmuwan muda Indonesia sangat dibutuhkan dalam program penghiliran di Tanah Air. Hal itu dia sampaikan saat melakukan makan malam bersama tiga peneliti muda dari Indonesia yang bermukim di Amerika Serikat.

"Indonesia saat ini banyak dilirik oleh negara-negara lain, dalam program penghiliran maupun membantu memajukan teknologi nasional. Dalam banyak bidang, seperti kelapa sawit, nikel, dan masih banyak lagi. Akibatnya ekonomi kita itu tidak cepat pertumbuhannya karena tidak ada nilai tambah," kata Luhut dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 Februari 2020.

Oleh karena itu, kata dia, saat ini pemerintah sedang menggalakkan penggunaan tingkat komponen dalam negeri atau TKDN dan penghiliran agar ada nilai tambahnya. Menurut Luhut, para ilmuwan yang sukses di luar negeri bisa kembali ke Indonesia untuk menjadi bagian dari program itu, karena kalau teknologinya tidak maju, pasti akan ketinggalan.

"Pengalaman saya berhubungan dengan negara-negara maju, penghiliran dan pemberdayaan teknologi dalam negeri ini malah banyak mendapat hambatan dari para negara-negara maju itu. Seperti kasus sawit dan pelarangan ekspor nikel," ujarnya.

Ketiga ilmuwan itu, menurut Luhut, juga bisa menerapkan ilmunya pada pembangunan ibu kota baru. Mereka adalah Oki Gunawan, 43 tahun, seorang peneliti senior IBM yang menyelesaikan studi S3 nya di Universitas Princeton.

Advertising
Advertising

Oki memperlihatkan hasil penemuan terbarunya yaitu alat sensor gempa. Ia pun telah memiliki paten dan telah sukses menciptakan rumus baru dalam ilmu fisika.

Ilmuwan kedua adalah Jonathan Mailoa, yang masih berusia 30 tahun. Lulusan S3 dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) melakukan penelitian di bidang lithium baterai.

Terakhir Rezi Pradipta, 36 tahun yang juga lulus S3 dari MIT yang sekarang menjadi dosen dan peneliti di Boston College. Ia saat ini sedang melakukan penelitian di cuaca antariksa, ia sedang melakukan penelitian bersama LAPAN Bandung.

Luhut tidak meminta para ilmuwan itu berhenti dari pekerjaan saat ini, tetapi mungkin mereka bisa cuti untuk beberapa lama untuk tinggal dan membantu Indonesia. Pada acara tersebut para ilmuwan juga diberi informasi tentang situasi ekonomi dan politik di Indonesia.

"Kalau di era perang dagang ini, Indonesia tentu pada posisi yang menguntungkan karena Amerika dan Cina sama-sama sedang mencari di mana mereka akan 'menaruh' uang mereka. Satu saja yang saya tekankan kepada mereka, jangan ganggu kedaulatan Indonesia. Kami akan mempertahankan harkat dan martabat kami dan ini tidak bisa ditawar apalagi ditekan," ujar Luhut.

Berita terkait

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

2 jam lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

5 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

1 hari lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

1 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

2 hari lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

3 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya