Dampak Virus Corona, Pariwisata Singapura Anjlok 30 Persen

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Selasa, 11 Februari 2020 11:59 WIB

Petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas 1 Soetta melakukan pemeriksaan Health Alert Card (HAC) atau Kartu Kewaspadaan Kesehatan yang berisi riwayat kesehatan dan perjelanan penumpang yang berasal dari Singapura setibanya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 10 Februari 2020. Setelah Pemerintah resmi menaikan status Travel Warning atau kewaspadaan perjalanan ke zona kuning, petugas KKP Klas 1 Soetta melakukan pengetatan pemeriksaan suhu tubuh dan kesehatan terhadap penumpang pesawat yang berasal dari Singapura. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Dampak virus corona yang juga merebak di Singapura, jumlah wisatawan ke negeri Singa itu turun hingga 30 persen. Kepala Eksekutif Badan Pariwisata Singapura, Keith Tan, mengatakan pihaknya kehilangan sekitar 18.000 hingga 20.000 wisatawan per hari, dan angka tersebut dapat terus turun lebih dalam jika penyebaran virus bertahan lama.

"Ada banyak bukti anekdotal bahwa bisnis pariwisata semakin sepi, tapi ini tidak mengherankan mengingat berapa banyak kontribusi Cina untuk angka kedatangan pengunjung kami," ujar Tan, seperti dikutip Bloomberg, Selasa 11 Februari 2020.

Cina menyumbang sekitar 20 persen dari jumlah pendatang wisatawan di Singapura,. Artinya, negeri ini merupakan sumber pengunjung terbesar diikuti oleh Indonesia dan India.

Larangan dari Beijing terkait perjalanan wisata berkelompok serta larangan masuk oleh pemerintah Singapura terhadap warga negara Cina telah menekan sumber pendapatan utama. "Kami memiliki lebih dari 1.600 pemandu wisata yang memandu dalam bahasa Mandarin dan mata pencaharian mereka juga ikut terganggu karena sebagian besar dari mereka adalah pekerja lepas," kata Tan.

Tak hanya turis Cina, wisatawan dari negara lain juga menunda kunjungan ke Singapura dan negara lain di Asia di tengah wabah virus ini.

Advertising
Advertising

Singapura sebelumnya menetapkan proyeksi wisata tahun 2020 yang sangat kontras dengan rekor kedatangan tahun lalu sebesar 19,1 juta orang. Penerimaan pariwisata naik menjadi sekitar S$19,5 miliar pada 2019 berdasarkan perkiraan awal, dari S$26,9 miliar pada tahun sebelumnya.

Namun, dalam sebuah laporan yang dirilis oleh DBS Group Holding Ltd. pekan lalu, disebutkan bahwa ada potensi penurunan hingga 1 juta wisatawan atau sama dengan sekitar S$1 miliar pengeluaran. Hal ini berlaku untuk setiap tiga bulan larangan perjalanan diberlakukan. Menurut DBS, kedatangan yang lebih rendah akan memotong sekitar 0,5 persen dari pertumbuhan PDB setahun penuh Singapura.

Beberapa langkah antisipasi sudah diambil oleh pemerintah Singapura terkait virus corona ini. Salah satunya adalah rencana pembentukan Tourism Recovery Action Taskforce yang terdiri dari para pelaku bisnis pariwisata dari sektor publik dan swasta untuk membantu upaya pemulihan. Langkah ini mirip dengan tindakan yang diambil selama wabah SARS berlangsung, ketika kedatangan wisatawan menurun 18 persen hingga 19 persen.

BISNIS

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

10 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

15 jam lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

1 hari lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

3 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya