Maxim Minta Tarif Ojek Online Disesuaikan Kemampuan Daerah

Sabtu, 8 Februari 2020 15:56 WIB

Pengemudi ojek daring (online) melintas di Dr Sutomo, Jakarta, Rabu, 12 Juni 2019. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menurunkan tarif layanan jarak dekat atau sejauh 4 Km untuk angkutan daring (online) ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Aplikator penyedia jasa transportasi asal Rusia, Maxim Indonesia, mengusulkan tarif ojek online yang berlaku saat ini disesuaikan dengan kemampuan daerah. Public Relations Specialist Maxim Indonesia, Havara Evidanika mengatakan, usulan itu telah disampaikan kepada Kementerian Perhubungan selaku regulator.

"Kami konsisten mengusulkan agar tarif disesuaikan dengan kemampuan daerah. Namun untuk tarif itu, regulator masih mengkaji," ujar Havara saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 8 Februari 2020.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan brencana mengevaluasi kembali tarif ojek online yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 348 Tahun 2019. Rencana evaluasi itu mencuat setelah asosiasi pengemudi ojek online atau ojol se-Jabodetabek mengusulkan adanya kenaikan tarif hingga 25 persen.

Terkait rencana evaluasi tarif ini, Havara mengaku entitasnya telah diundang oleh Kementerian Perhubungan. Pertemuan itu sendiri telah digelar kemarin, Jumat 7 Februari 2020.

Dalam diskusi bersama Kemenhub dan aplikator lainnya, Havara mengatakan regulator ojek online masih menimbang masukan dari pelbagai pihak. "Jadi masih ada pertemuan lanjutan yang akan dilakukan," katanya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengataka,n evaluasi terhadap tarif ojek online kemungkinan hanya akan diakukan untuk zona Jabodetabek. "Karena asosiasi pengemudi Jabodetabek yang mengusulkan kenaikan menjadi Rp 2.500 per kilometer," tutur Budi di kantornya, kemarin.

Menurut Budi Setiyadi, asosiasi pengemudi ojol di wilayah megapolitan ini menuntut kenaikan tarif lantaran upah minimum provinsi atau UMP mengalami penyesuaian per 2020. Tak hanya itu, pengemudi juga meminta pemerintah mengevaluasi aturan tarif lantaran terjadi kenaikan iuran premi BPJS Kesehatan untuk semua kelas per Januari tahun ini


Berita terkait

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

3 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Profil Galih Loss, TikTokers yang Ditangkap Karena Penistaan Agama

4 hari lalu

Profil Galih Loss, TikTokers yang Ditangkap Karena Penistaan Agama

Profil Galih Loss yang ditangkap Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait penistaan agama.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

12 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

19 hari lalu

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia mengkritik pemberian insentif pada pengemudi ojek online dan kurir.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

20 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Warganet Mengeluh Susah Dapat Ojol, Ternyata Ini Alasannya

21 hari lalu

Warganet Mengeluh Susah Dapat Ojol, Ternyata Ini Alasannya

Menjelang Lebaran 2024, warganet mengeluhkan sulit mendapatkan ojek online (ojol). Lantas, apa yang menyebabkan kesulitan mencari ojol?

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

22 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

24 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

Gojek memperkenalkan sejumlah fitur untuk memastikan keamanan dan keselamatan penggunaan selama mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

28 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya