Cerita JB Sumarlin yang Sudah Mengatur Diri Menghadap Tuhan

Jumat, 7 Februari 2020 09:46 WIB

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Emil Salim melayat mantan menteri keuangan Johannes Baptista Sumarlin di MRCC Siloam Semanggi, Jakarta, Kamis, 6 Januari 2020. Tempo/ Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Tangan Johannes Baptista Sumarlin atau JB Sumarlin tiba-tiba lemas saat makan siang bersama anak dan cucunya di kediamannya pada Sabtu, 1 Februari 2020. Tidak lama kemudian, mata kiri dan mulut mantan menteri keuangan itu mendadak tak lagi berfungsi baik.

Keluarga langsung membawanya ke Rumah Sakit Carolus di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat. "Kok saya tidak bisa melihat," kata JB Sumarlin yang diceritakan anak kedunya, Sylvia Sumarlin di MRCC Siloam Semanggi, Jakarta, Kamis, 6 Januari 2020.

Stroke menyebabkan organ tubuh Sumarlin lainnya tidak berfungsi baik, terlebih perut dan paru-parunya pada Selasa, 4 Februari.

Di hari yang sama JB Sumarlin tiba-tiba menanyakan tanggal wafat istrinya padal tiga tahun lalu. Sylvia menjawab, 6 April, hari Kamis. "Terus dia bilang, saya juga nanti (tanggalnya sama). Sudah tahu betul (bapak)," kata Sylvia mengulang ucapan ayahnya saat itu.

Keesokan harinya, 5 Februari 2020, JBSumarlin kembali menyampaikan ke anaknya, bahwa dia berharap ingin wafat berdekatan dengan tanggal kematian istrinya. Lalu Sylvia dipanggil untuk menyiapkan baju yang akan dikenakannya saat di peti mati.

JB Sumarlin, kata Sylvia, saat itu berpesan ingin memakai baju batik. "Dia bilang, aku kan punya baju Goklar. Padahal baru jadi, belum dipakai," ucap Sylvia.

Saat itu Sylvia langsung menjawab, "Dad, masa pakai baju Golkar. Nanti aku taruh di peti aja ya bajunya, Daddy pakai baju batik. Oke dia setuju," ujarnya.

Pada Kamis, 6 Februari 2020, JB Sumarlin kembali diperiksa dokter. Dokter ketika itu mengatakan kondisi JB Sumarlin membaik.

Namun saat dokter keluar ruangan, Sumarlin melontarkan candaan. "Bapak bilang, dia (dokter) tidak tahu kan hari ini terakhir dia periksa saya. Aku sampai ketawa," kata Sylvia.

Ketika masuk jam makan siang, JB Sumarlin memanggil Sylvia dan bercerita bahwa dia melihat istrinya dengan paras yang menjadi muda. Tidak lama kemudian Sumarlin minta Sylvia untuk disisirkan rambutnya.

Lalu dia meminta Sylvia beryanyi. "Dia mau menghadap Tuhan, katanya. Dia sudah mengatur dirinya sendiri untuk menghadap tuhan," ujar Sylvia.

JB Sumarlin, Menteri Keuangan Kabinet Pembangunan V, meninggal pada Kamis, 6 Februari 2020, sekitar pukul 14.00 WIB. Ia menutup mata untuk selamanya pada usia 87 tahun di RS Carolus, Jakarta Pusat.

Para pelayat sejak kemarin sudah mulai berdatangan saat itu, dari tokoh senior, kerabat Sumarlin, hingga para menteri. Seperti ekonom senior, Emil Salim merasa sangat kehilangan dengan kepergian sahabatnya. Keduanya merupakan alumni pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI).

"Pak Sumarlin dengan Pak Sudomo mengusahakan pemberantasan pungutan-pungutan. Beliau sebagai Menpan, Pak sudomo sebagai Kopkamtib, beliau tuh pejuang, gigih," kata Emil Salim.

Di lokasi yang sama, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian salah seorang putra terbaik bangsa itu.

"Saya sangat mengenal beliau sebagai pribadi yang bersahaja tapi selalu tegas dan dalam berdiskusi selalu tajam. Kami sebagai juniornya selalu mendapatkan banyak wejangan dari beliau," kata Bambang.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Keuangan, ada sejumlah penghargaan yang diraih Sumarlin. Antara lain Menteri Keuangan terbaik tahun 1989 oleh Euromoney dan tahun 1990 oleh majalah Asia. Ia juga pernah mendapat Bintang Mahaputra Adiprana III 1973 dan meraih Bintang Grootkruis in de Orde van Leopold II dari pemerintah Belgia tahun 1975.

Sumarlin adalah menteri di Kabinet Pembangunan V era Presiden Soeharto. Sumarlin menjabat sejak 21 Maret 1988 hingga 17 Maret 1993.

Sebelum masuk ke instansi pemerintahan, jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu pernah menjadi dosen di Fakultas Ekonomi dan sempat bekerja di sebuah perusahaan industri di Jakarta. Di masa Revolusi Fisik, JB Sumarlin pernah berperan serta bergerilya sebagai anggota Palang Merah Indonesia, dan sebagai anggota TNI (Tentara Nasional Indonesia) di Jawa Timur.

CAESAR AKBAR

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

16 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

2 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

3 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

6 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

7 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

8 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

10 hari lalu

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

10 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

10 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

11 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya