Penerbangan dari Cina Disetop, Bali Berpotensi Kehilangan Rp 50 M

Kamis, 6 Februari 2020 17:21 WIB

Penumpang mengenakan masker saat berada di Bandara Internasional Ngurah Rai Kuta, Bali, 4 Februari 2020. Penundaan penerbangan dari dan menuju seluruh destinasi di "mainland" Cina ini dilakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan terkait penyebaran virus Corona. Foto: Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Penerbangan Indonesia-Cina resmi ditutup sementara untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Akibat penutupan ini, Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace menyebut daerahnya kehilangan potential market sekitar 17 persen.

“Atau rata-rata 3.300 turis Cina per hari,” kata Cok Ace saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020.

Saat ini, korban tewas akibat virus corona yang bersumber dari Cina terus meningkat menjadi 564 orang Sementara, jumlah orang yang terjangkit virus corona mendekati 28 ribu kasus di seluruh dunia. Atas situasi ini, Kementerian Perhubungan pun resmi menutup sementara penerbangan Indonesia-Cina.

Di sisi lain, sepanjang 2019, Indonesia kedatangan 16 juta turis asing. 2 juta di antaranya berasal dari Cina. Lalu, 1,4 juta dari turis Cina ini datang ke berwisata ke Bali. Sisanya baru ke daerah lain seperti Manado, hingga Danau Toba, Sumatera Utara.

Menurut Cok Ace, satu orang turis Cina di Bali rata-rata membelanjakan uang sekitar US$ 1.100 atau sekitar Rp 15 juta (kurs Rp 13.653 per dollar AS) setiap harinya. Maka dengan jumlah 3.300 turis, Cok Ace menyebut Bali berpotensi kehilangan transaksi sekitar Rp 50 miliar setiap harinya. “Dari wisatawan Cina saja,” kata dia.

Hal sama juga disampaikan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pariwisata, Kosmian Pudjiadi. Menurut dia, sejumlah hotel di Bali mulai kehilangan tamu dari Cina. “Mereka sekarang enggak ada turisnya,” kata Kosmian.

Meski begitu, kata dia, beruntung kedatangan turis dari daerah lain seperti Eropa masih terpantau normal. Sebab, kata dia, para pelancong ini sudah melakukan reservasi di sejumlah tempat di Bali, sejak enam bulan yang sebelumnya.

Atas situasi ini, sejumlah pelaku pariwisata di Bali pun tengah berkomunikasi dengan Kementerian Pariwisata. Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Perry Markus, mengatakan sampai sore ini, dirinya masih melakukan rapat dengan kementerian. “Sore nanti baru selesai (rapat),” kata dia.

Kepala Biro Komunikasi Sekretariat Kementerian Pariwisata, Agustini Rahayu, membenarkan pihaknya hari ini terus bertemu dengan sejumlah pihak untuk membahas dampak virus corona terhadap pariwisata ini. “Sekarang sedang rapat koordinasi menteri di KSP (Kantor Staf Presiden),” kata Rahayu.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

9 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

10 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

15 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

18 jam lalu

Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

Acara semacam ini merefleksikan komitmen Aryaduta Bali dalam mempromosikan kesehatan dan kebahagiaan di dalam komunitas.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

1 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

3 hari lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya