Ditolak Bali, NTT Siap Tampung Warga Timor Leste Eks Wuhan

Reporter

John Seo kupang

Editor

Rahma Tri

Kamis, 6 Februari 2020 16:01 WIB

Dokter kepolisian memeriksa tensi warga pada pemeriksaan kesehatan gratis di Kota Tua Penagi, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis, 6 Februari 2020. Pelayanan kesehatan tersebut sebagai bentuk kepedulian bagi warga yang berada sekitar satu kilometer dari tempat diobservasinya 238 WNI pascaevakuasi dari Wuhan, Hubei, Cina. ANTARA
TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan siap menampung 17 warga Timor Leste yang baru pulang dari Wuhan, Cina. Sebelumnya, Pemerintah Bali menolak menampung warga Timor Leste itu.
"Demi alasan kemanusiaan, NTT siap menerima warga Timor Leste dari Wuhan, Cina," kata Kepala Biro Humas NTT, Marius Jelamu kepada Tempo, Kamis, 6 Februari 2020.
Pemerintah Republik Democratic Timor Leste telah meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk melakukan karantina terhadap 17 mahasiswanya yang baru pulang dari Wuhan, Chna. Belasan mahasiswa itu sebelumnya direncanakan akan dikarantina di Bali. Namun karantina batal karena mendapatkan penolakan dari pemerintah setempat.
"Hal ini dilakukan, jika ada perintah langsung dari Presiden kepada pemerintah provinsi NTT, karena sudah mendapatkan penolakan dari Pemerintah provinsi Bali," katanya.
Dia mengakui Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat sudah menggelar rapat koordinasi dengan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), RS Siloam dan RS Jiwa Naimata. Telah disepakati, warga Timor Leste akan ditempatkan di RS Jiwa Naimata sebagai tempat Karantina warga Timor Leste itu. "Sekarang, kami masih melakukan persiapan sesuai Standar Operasi penanganan Virus Corona," ujarnya.
Dia yakin, warga negara lain yang keluar dari Wuhan, Cina tentunya sudah melalui pemeriksaan dan tentunya bebas dari virus Corona. "Kalau dikeluarkan dari Cina pasti bebas Corona," kata Marius.
Adapun Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus Takandewa mengatakan, jika NTT ditunjuk sebagai salah satu lokasi karantina warga dari Wuhan, Cina, maka penanganannya juga harus khusus, karena soal deteksi dini dan penanganan. "Aspek kemanusiaan menjadi penting. Tapi dampaknya sangat cepat, sehingga penangananya secara khusus," katanya.
Menurut dia, harus dilakukan sterilisasi secara serius, terutama RS yang ditunjuk harus dilengkapi dengan alat yang memadai. "Harus sesuai standar WHO. Jangan hanya tunjuk, tapi siapkan peralatan yang cukup," kata Yunus.
Yohanes Seo

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

6 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

10 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

10 hari lalu

Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyoroti kasus pemecatan 249 nakes non ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

16 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

17 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

20 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

20 hari lalu

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

21 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

22 hari lalu

Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

Deretan peristiwa kapal wisata tenggelam di kitaran Labuan Bajo. Terbaru kapal wisata White Pearl, pada Jumat, 5 April 2024.

Baca Selengkapnya