Penerbangan Ditutup, 5.000 Turis Cina Masih di Bali

Reporter

Made Argawa

Selasa, 4 Februari 2020 22:08 WIB

Turis Cina mengenakan masker bedah saat mereka berpose untuk foto, setelah Sri Lanka mengkonfirmasi kasus pertama virus corona di negara itu, di Kolombo, Sri Lanka, Selasa, 28 Januari 2020. Hingga hari Ahad, 2 Februari 2020, jumlah kasus corona telah lebih dari 14.000 dan yang tewas mencapai 305 jiwa. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Denpasar - Penutupan penerbangan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dari dan menuju Cina berdampak besar terhadap pariwisata Bali. Hingga kini masih ada sekitar 5000 turis Cina berada di Pulau Dewata. Sebagian ada yang ingin tetap tinggal di Bali sambil menunggu perkembangan lebih lanjut terkait virus corona.

"Jika ingin tinggal lebih lama akan kami bantu fasilitasi kepada pihak imigrasi," kata Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, Gou Haodong, Selasa, 4 Februari 2020.

Ia menyebutkan, setiap harinya sebelum munculnya virus corona, sekitar 6.000 wisatawan asal Cina datang ke Bali. Munculnya virus corona di wilayah Wuhan, membuat kunjungan tersebut menyusut. "Sekarang hanya 1.000 wisatawan per hari, pastinya jumlah tersebut akan berkurang," ujarnya.

Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar menyebutkan, pihaknya belum menerima keluhan jika ada turis yang kesulitan masalah ekonomi. Jika hal tersebut terjadi, pihak konsulat akan membantu menghubungi pihak keluarga.
"Kami bantu menghubungi agar bisa ditransfer," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya menyebutkan wisatawan asal Cina tak banyak terlihat di obyek wisata seperti Uluwatu, Kintamani atau Tanah Lot.

Ia berharap virus corona bisa segera teratasi sehingga memulihkan pariwisata Pulau Dewata. Ia menilai pemerintah Cina serius dan bekerja cepat untuk mencegah penyebaran virus corona dan penanganan terhadap pasien yang terdampak.

Mengacu pada kasus erupsi Gunung Agung dan kasus flu burung, Rai Suryawijaya memperkirakan, turunnya kunjungan wisatawan Cina ke Bali akan terjadi selama tiga bulan. "Bali sudah pengalaman sehingga tidak ada PHK pekerja di industri pariwisata," ujarnya.

Selain itu, untuk mengatasi turunnya wisatawan Cina ke Bali, ia menyebutkan, bisa memaksimalkan penerbangan dari beberapa negara seperti Australia, Eropa serta India. "India sangat antusias ke Bali," ujarnya. Jepang juga bisa menjadi pengganti
wisatawan asal Tiongkok. "Setiap tahunnya 16 juta orang Jepang liburan ke luar negeri, pada 2018 hanya 250 turis asal Jepang ke Bali,"

Paket wisata istimewa bagi wisatawan domestik bisa dilakukan untuk menutup hilangnya turis Cina, Rai Suryawijaya mengatakan, bisa diberikan potongan harga kamar dan harga makan di restoran. "Bisa meningkatkan penggunaan hotel sebagai tempat meeting," ujarnya.


Berita terkait

Kawah Ijen Jadi Perhatian Media Internasional setelah Insiden Kecelakaan Turis Cina

5 hari lalu

Kawah Ijen Jadi Perhatian Media Internasional setelah Insiden Kecelakaan Turis Cina

Seorang turis Cina jatuh ke dalam kawah Kawah Ijen saat berpose untuk foto menjadi perhatian media internasional.

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

5 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

6 hari lalu

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.

Baca Selengkapnya

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

10 hari lalu

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.

Baca Selengkapnya

Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

14 hari lalu

Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.

Baca Selengkapnya

Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

32 hari lalu

Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.

Baca Selengkapnya

Cina Sumbang Turis Terbanyak ke Singapura Sepanjang Februari, Lampaui Indonesia

47 hari lalu

Cina Sumbang Turis Terbanyak ke Singapura Sepanjang Februari, Lampaui Indonesia

Indonesia, yang sebelumnya menjadi sumber wisatawan terbesar di Singapura, berada di posisi kedua.

Baca Selengkapnya

Punya Utang Judi di Kasino Singapura, Turis Cina Pura-pura Diculik supaya Dapat Uang Tebusan

49 hari lalu

Punya Utang Judi di Kasino Singapura, Turis Cina Pura-pura Diculik supaya Dapat Uang Tebusan

Dia berharap dapat uang tebusan dari kerabatnya supaya bisa membayar utang judi ratusan juta di kasino Singapura.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

49 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

50 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya