WNI Dievakuasi ke Natuna, Omzet Masker di Tanjungpinang Melejit

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Minggu, 2 Februari 2020 08:52 WIB

Sejumlah orang berebut membeli masker di toko peralatan medis di Manila, Filipina, 31 Januari 2020. Pemerintah Filipina mengkonfirmasi kasus virus corona pertama. REUTERS / Eloisa Lopez

TEMPO.CO, Tanjungpinang - Penjualan masker di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), meningkat sekitar lima kali lipat setelah merebaknya Virus Corona asal Wuhan, Cina di sejumlah negara. Masyarakat juga menyiapkan masker, menyusul keputusan pemerintah untuk menempatkan WNI dari Cina di Pulau Natuna, Kepulauan Riau setelah dijemput.

"Untuk satu kotak masker isinya 50 lembar, kalau misalnya laku 50 kotak, berarti ada 2.500 lembar yang terjual setiap harinya," kata Apoteker Apotek Kimia Farma Jalan Bintan, Zulia Farisanti di Tanjungpinang, Sabtu 1 Februari 2020.

Ia menjelaskan pembeli masker yang satu boxnya seharga Rp 40 ribu itu berasal dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat awam, instansi pemerintahan hingga aparat penegak hukum, seperti TNI dan Polri. "Ada yang beli buat pakai sendiri dan keluarga, ada pula untuk dibagi-bagikan kepada khalayak umum, seperti di jalan raya, pelabuhan, hingga bandara," ujar Zulia.

Salah seorang pembeli, Andri, mengaku membeli masker buat mengantisipasi penyebaran virus corona di tengah-tengah masyarakat. "Meskipun di Tanjungpinang belum terinfeksi Corona, kita tetap perlu waspada, salah satunya melindungi diri dengan memakai masker," tutur Andri.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana menyebut tingginya permintaan masker di Tanjungpinang dalam sepekan terakhir ini disebabkan warga sangat khawatir tertular virus corona.
Namun, Tjetjep mengimbau masyarakat tak perlu panik berlebihan, karena sampai saat ini virus mematikan itu tidak terdeteksi di Kepri, khususnya Tanjungpinang.

Dinas Kesehatan dan pihak terkait, kata dia, sudah siap dengan peralatan dan tenaga medis yang memadai guna menangani jika ditemukan adanya suspek virus corona. "Percaya saja pada pihak kesehatan, yang penting warga tetap jaga kesehatan dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun, termasuk mengenakan masker kalau keluar rumah," tutur Tjetjep.

Pemerintah telah mengirimkan armada Batik Air untuk menjemput WNI yang berada di Wuhan Cina. Setelah dievakuasi, hari ini, Ahad 2 Februari 2020, rencananya WNI tersebut tiba di Batam. Selanjutnya, mereka akan diantar dengan pesawat TNI AU ke Natuna, Kepulauan Riau, untuk diobservasi selama masa inkubasi dua pekan.

ANTARA

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

12 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

15 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

19 hari lalu

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

Sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Manado (MDC) Sulawesi Utara dan sebaliknya dibatalkan dampak dari Gunung Ruang Erupsi.

Baca Selengkapnya

Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

20 hari lalu

Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

Setiap maskapai memiliki aturan berbeda tentang batas maksimum bagasi yang dapat dibawa oleh setiap penumpang.

Baca Selengkapnya

Menjelang Arus Balik Lebaran, Tiket Pesawat Tujuan Jakarta Segini Harganya

24 hari lalu

Menjelang Arus Balik Lebaran, Tiket Pesawat Tujuan Jakarta Segini Harganya

Arus balik Lebaran 2024, tiket pesawat sudah mulai habis terjual. Simak artikel ini mengetahui tiket pesawat menuju Jakarta yang masih tersisa.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

32 hari lalu

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil tujuh maskapai penerbangan terkait dugaan kartel harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

38 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

Jumlah penerbangan pesawat ditambah 2 ribu selama masa mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif

43 hari lalu

Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan optimistis bahwa pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia berdampak positif.

Baca Selengkapnya

Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

43 hari lalu

Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

Indonesia mengambil alih pengaturan ruang udara di Kepri dan Natuna dari Singapura, namun masih menguasai FIR wilayah Australia dan Timor Leste

Baca Selengkapnya

Pengaturan Ruang Udara Kepri dan Natuna Ditangani Indonesia setelah 78 Tahun Dikelola SIngapura

43 hari lalu

Pengaturan Ruang Udara Kepri dan Natuna Ditangani Indonesia setelah 78 Tahun Dikelola SIngapura

Pengaturan ruang udara dan informasi penerbangannya (FIR) di wilayah Kepulauan Riau dan Natuna resmi diatur Indonesia setelah 78 ditangani Singapura

Baca Selengkapnya