TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul semakin meluasnya wabah virus corona, Apple Inc. memutuskan untuk menutup semua kantor, toko, dan pusat kontak di Cina. Namun, penutupan itu hanya berlangsung sementara, hingga 9 Februari 2020.
Dikutip dari Bloomberg, Sabtu 1 Februari 2020, penutupan semua jaringannya itu dilakukan Apple sebagai bentuk kehati-hatian berdasarkan masukan saran dari para pakar kesehatan. Selain menutup semua kantor, Apple Inc.juga membatasi perjalanan karyawan ke Cina selama situasi krisis ini.
Apple Inc. menyatakan akan meningkatkan pembersihan toko-tokonya dan mengukur suhu pekerja retail. Adapun, toko dalam jaringan (daring) atau online milik Apple di Cina akan tetap buka meskipun kehadirannya ditutup.
Langkah ini dilakukan ketika perusahaan-perusahaan global lain yang beroperasi di Cina tengah memperhitungkan cara terbaik untuk menyikapi ancaman penyebaran virus corona. Seperti diketahui, virus ini telah memicu kekhawatiran di seluruh dunia, khususnya di China sebagai negara di mana virus itu pertama kali muncul.
Sebelumnya, maskapai terbesar Australia, Qantas Airways Ltd. dan Cebu Air Inc., maskapai hemat terbesar di Filipina, juga mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penerbangan ke Cina. Sementara itu, Honda Motor Co, dan Nissan Motor Co. telah mengevakuasi pekerja dari Wuhan, Ciina tempat virus corona pertama kali muncul. Starbucks Corp juga memutuskan untuk menutup lebih dari 2.000 gerainya di negara itu.
BISNIS