Meski Kredit Melambat, Perbankan Pasang Target Dua Digit di 2020

Minggu, 2 Februari 2020 05:36 WIB

Petugas tengah memindahkan uang rupiah ke dalam Cash Center Bank Mandiri, 2 Maret 2018. Di pasar spot, pergerakan nilai tukar rupiah terpantau melemah 17 poin atau 0,12% ke level Rp13.765 per dolar AS pada pukul 10.20 WIb. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Realisasi penyaluran kredit secara bulanan oleh industri perbankan di Tanah Air pada akhir 2019 tercatat melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengakui pertumbuhan kredit BNI 2019 memang lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kondisi ini sejalan dengan yang terjadi pada industri perbankan.

Namun, pihaknya tetap optimistis pertumbuhan penyaluran kredit pada tahun ini dapat menembus level dua digit. Pada 2020, BNI memproyeksi kredit bertumbuh 10 persen hingga 12 persen.

“Untuk 2020, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,2 persen—5,5 persen serta komitmen pemerintah dalam pertumbuhan investasi, kredit tahun ini kami proyeksikan dapat tumbuh pada kisaran 10 persen—12 persen yoy,” katanya kepada Bisnis, Jumat 31 Januari 2020.

Berdasarkan catatan Bisnis, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. juga mengincar pertumbuhan kredit dua digit pada tahun depan.

Advertising
Advertising

Kendati ekonomi dalam negeri masih dibayangi perlambatan, Bank Mandiri berharap dapat menutup buku 2020 dengan kenaikan fungsi intermediasi sebesar 10 persen hingga 11 persen secara tahunan (yoy).

Statistik Bank Indonesia (BI) menunjukkan realisasi penyaluran kredit pada Desember 2019 senilai Rp5.633,4 triliun atau tumbuh 5,9 persen dibandingkan dengan Desember 2018 (year on year/yoy). Meskipun tetap ada kenaikan, persentase pertumbuhannya melambat dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada November 2019 yang tercatat 7,0 persen (yoy).

Perlambatan pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen nasabah, yakni korporasi dan perorangan. BI juga memerinci penyaluran kredit modal kerja (KMK) melambat dari 4,0 persen (yoy) pada November 2019 menjadi 2,2 persen (yoy) pada Desember 2019. Perlambatan tersebut terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) serta sektor industri pengolahan.

Kredit Investasi (KI) juga tercatat melambat dari 13,7 persen (yoy) pada November 2019 menjadi 12,8 persen (yoy) pada Desember 2019. Perlambatan sektor ini terutama datang dari industri pengolahan dan industri pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

KI sektor industri pengolahan melambat menjadi 4,4 persen (yoy) pada Desember 2019 dari sebelumnya 5,8 persen (yoy). Perlambatan terutama terjadi pada kredit yang disalurkan untuk subsektor industri gula dan pengolahan gula di Lampung dan Jawa Timur.

KI di sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan juga mengalami perlambatan dari 7,8 persen (yoy) menjadi 7,3 persen (yoy) per Desember 2019, khususnya pada subsektor jasa pertanian, perkebunan, dan peternakan di wilayah Sumatra Selatan dan Sulawesi Utara.

Sementara itu, pertumbuhan kredit konsumsi (KK) pada Desember 2019 tercatat sebesar 5,9 persen (yoy) atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 6,2 persen (yoy). Hal ini disebabkan oleh perlambatan kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

4 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

5 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

7 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

10 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya