DPR Minta Asabri Kejar Utang Benny Tjokro Dan Heru Hidayat

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 30 Januari 2020 12:49 WIB

Aktivitas pelayanan nasabah PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2020. Setidaknya ada 15 temuan, termasuk potensi kerugian negara akibat pembelian saham yang tidak likuid oleh Asabri. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Rudi Hartono Bangun menyatakan direksi PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau Asabri (Persero) harus mampu menagih utang dari sejumlah pihak untuk memperbaiki kondisi keuangan.

Rudi mengatakan direksi Asabri harus memastikan utang dari grup BennyTjokro dan Heru Hidayat senilai Rp10,9 triliun dapat kembali ke kantong perseroan. Hal tersebut menjadi penting karena pada 2019 perusahaan asuransi pelat merah ini mengalami unrealized loss investasi senilai Rp 4,94 triliun.

"Yang harus dilakukan, dirutnya (Asabri) harus menagih serta melaporkan Benny dan Heru. Kalau dibiarkan berarti direksi ada main mata dengan Benny dan Heru," ujar Rudi, Kamis, 30 Januari 2020.

Rudi menilai jika direksi tidak mampu menagih utang tersebut maka uang prajurit TNI, Polri, dan ASN Kementerian Pertahanan bisa menjadi tidak jelas nasibnya. Oleh karena itu diperlukan langkah tegas dari direksi, termasuk perlu adanya berbagai upaya penyehatan.

Menurut dia, Asabri dapat menjual sejumlah aset atau mencari pendanaan untuk menambal kondisi keuangan yang negatif. Pada 2019, Asabri mencatatkan risk based capital (RBC) -571,17 persen dan diperkirakan akan membengkak pada 2020 menjadi -643,49 persen.

Selain itu, dia pun menyatakan bahwa DPR akan memanggil sejumlah pihak yang bertanggung jawab atas anjloknya kinerja Asabri, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pertahanan.

Sebelumnya, Direktur Utama Asabri Sonny Widjaja menjelaskan bahwa terdapat penurunan kinerja saham grup bisnis yang dimiliki oleh Benny, yakni PT Hanson International Tbk. (MYRX) serta grup milik Heru yakni PT Trada Alam Minera (TRAM), PT Inti Agri Resources (IIKP), dan PT SMR Utama (SMRU).

Utang investasi saham dari Benny Tjokro tercatat senilai Rp 5,1 triliun sedangkan dari Heru Hidayat senilai Rp 5,8 triliun. Uang dari keduanya, menurut Sonny, akan digunakan untuk pemulihan penurunan nilai aset saham Asabri.

"Penurunan ini terjadi karena nilai saham dan reksa dana yang menurun, khususnya paling besar karena dari dua orang itu, dari Rp400–500 tinggal Rp50 perak. Tanggung jawab beliau sudah kami mintakan pada pertengahan 2019 ketika sahamnya semakin menurun, tidak ada recovery," ujar Sonny dalam rapat di Komisi XI DPR, Rabu, 29 Januari 2020.

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

6 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

11 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

11 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

11 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

13 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

13 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

14 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

16 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya