Sebelum Dibawa ke DPR, Jokowi Rapat Lagi Bahas Omnibus Law

Reporter

Eko Wahyudi

Rabu, 29 Januari 2020 15:02 WIB

Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan saat peresmian Terowongan Air Nanjung di Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 29 Januari 2020. TEMPO/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menggelar rapat terbatas (ratas) terakhir terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja di Istana Negara, Jakarta. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.

"Sedang kami kerjakan dengan Pak Mahfud. Jadi biar selesai dulu yang ini. Hari ini kan rapat terakhir, (sebelum) penyerahan ke parlemen," kata dia di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020.

Adapun menurut agenda harian Luhut yang diterima Tempo, rapat digelar pukul 14.30 WIB untuk melakukan rapat bersama Presiden Jokowi.

Luhut mengatakan, sebenarnya RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja sudah rampung dalam penyusunan drafnya, dan telah di setujui oleh seluruh kementerian terkait. Namun menurutnya, Presiden menginginkan dibahas sekali lagi guna menampung semua aspirasi dari buruh dan pengusaha. "Tapi presiden ingin betul-betul, jangan ada yang merasa tidak didengar," ungkapnya.

Luhut menuturkan sikapnya secara pribadi terhadap RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja sudah tidak ada masalah. Bahkan menurut dia, rancangan beleid ini sangat menguntungkan bagi semua pihak terutama buruh.

Advertising
Advertising

"Padahal itu saya lihat dan baca lagi buruh itu sangat tidak dirugikan. Sama sekali tidak dirugikan," tuturnya.

Sehingga ia memperkirakan dengan terealisasinya RUU Omnibus Law tersebut, bisa menciptakan 3 juta lapangan kerja baru. "Karena diberikan kompensasi yang bagus segala macam yang bagus, tapi harus disiplin, produktif. Jangan kamu dikasih bayar tapi gak produktif, malas, itu kan gak bener juga . Itu kan orang jadi gak mau datang buat investasi," ungkapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menargetkan RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja selesai beberapa hari ke depan.

Dia mengatakan hingga kini RUU Omnibus Law belum juga selesai. Kementerian masih menunggu surat presiden sebagai pengantar rancangan regulasi tersebut.

"RUU Cipta Lapangan Kerja sekarang sedang kami kerjakan mudah-mudahan hari-hari ini selesai," katanya di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.

Dia menjanjikan apabila rancangan tersebut selesai dibuat pemerintah, maka naskah akademis maupun draf RUU akan disampaikan ke publik.

EKO WAHYUDI l BISNIS

Berita terkait

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

37 menit lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

2 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

3 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

3 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

3 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

6 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

7 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

14 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

15 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya