Pemerintah Serap Rp 8 Triliun dari Lelang Sukuk Negara

Selasa, 28 Januari 2020 19:56 WIB

Jajaran direksi Bank BRI Syariah dalam sesi konferensi pers Due Diligence Meeting and Public Expose Penawaran Umum Sukuk Mudharabah I Bank BRI Syariah, Rabu, 12 Oktober 2016. Tempo/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyerap dana Rp8 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp46,91 triliun.

"Hasil lelang sukuk ini melebihi target indikatif yang ditentukan sebelumnya Rp7 triliun," dikutip melalui Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.

Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS15072020 mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,94375 persen dan imbalan secara diskonto.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2020 sebesar Rp19,075 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 3,90625 persen dan tertinggi 4,3125 persen.

Jumlah dimenangkan untuk seri PBS002 sebesar Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,70804 persen dan tingkat imbalan 5,45 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022 ini mencapai Rp12,23 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,625 persen dan tertinggi 6,25 persen.

Untuk seri PBS026, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,28 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,1875 persen dan tingkat imbalan 6,625 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 ini mencapai Rp9,22 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,1875 persen dan tertinggi 6,625 persen.

Untuk seri PBS005, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,37 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,64142 persen dan tingkat imbalan 6,75 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2043 ini mencapai Rp1,98 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,625 persen dan tertinggi 7,90625 persen.

Untuk seri PBS015, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,84375 persen dan tingkat imbalan 8,00 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2047 ini mencapai Rp4,38 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,84375 persen dan tertinggi 8,00 persen.

Sebelumnya, pada Selasa 14 Januari 2020, pemerintah sudah melakukan lelang sukuk perdana pada awal 2020 dengan dana terserap mencapai Rp7 triliun dari penawaran kepada empat seri SUN sebesar Rp59,14 triliun.

Berita terkait

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Bayar Utang Pupuk Subsidi Rp 10,4 Triliun, Jokowi: Tunggu Hasil Audit

31 hari lalu

Bayar Utang Pupuk Subsidi Rp 10,4 Triliun, Jokowi: Tunggu Hasil Audit

Presiden Joko Widodo tak menyangkal ada kekurangan membayar pemerintah kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) soal utang pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

BSI Hadirkan Program Bundling Investasi Sukuk dan Kepemilikan Emas

56 hari lalu

BSI Hadirkan Program Bundling Investasi Sukuk dan Kepemilikan Emas

Imbal hasil Sukuk Seri SR020 dapat digunakan untuk program BSI Cicil Emas.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun, Kemenkeu: Risiko Bunga, Kurs dan Jatuh Tempo Terkendali

59 hari lalu

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun, Kemenkeu: Risiko Bunga, Kurs dan Jatuh Tempo Terkendali

Jubir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, yakin utang pemerintah mencapai Rp 8.253,09 triliun per 31 Januari 2024 masih tergolong aman.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

3 Maret 2024

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

Bank Dunia mengomentari program usungan Prabowo Subianto, yaitu makan siang gratis. Bank BRI akan membagikan dividen Rp 48 T.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: NASA Soroti Deforestasi IKN, Prabowo Yakin Indonesia Bisa Swasembada Energi dengan Singkong

2 Maret 2024

Terpopuler Bisnis: NASA Soroti Deforestasi IKN, Prabowo Yakin Indonesia Bisa Swasembada Energi dengan Singkong

NASA dalam foto satelitnya menyoroti deforestasi yang terjadi di IKN.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi di Era Jokowi

1 Maret 2024

Utang Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi di Era Jokowi

Utang pemerintah di era Jokowi menembus rekor tertinggi, mencapai Rp 8.253,09 triliun per Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Diklaim Aman, Politikus PKS: Beban Bunga Meningkat

1 Maret 2024

Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Diklaim Aman, Politikus PKS: Beban Bunga Meningkat

Anggota Komisi XI DPR, Ecky Awal Mucharam, menyoroti utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun per 31 Januari 2024 yang disebut aman oleh Kementerian Keuangan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Masih Aman, Ekonom: Tidak Cukup Lihat dari Rasio terhadap PDB

1 Maret 2024

Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Masih Aman, Ekonom: Tidak Cukup Lihat dari Rasio terhadap PDB

Kemenkeu menyebutkan utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun masih dalam rasio aman, karena di bawah ambang batas 60 persen PDB. Bagaimana pendapat ekonom?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dana BOS untuk Biayai Program Makan Siang Gratis Prabowo, Tiap Orang Tanggung Rp 30,5 Juta Utang Pemerintah

1 Maret 2024

Terpopuler: Dana BOS untuk Biayai Program Makan Siang Gratis Prabowo, Tiap Orang Tanggung Rp 30,5 Juta Utang Pemerintah

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 29 Februari 2024 dimulai dari sumber pos anggaran untuk membiayai program makan siang gratis pada 2025.

Baca Selengkapnya