Virus Corona Meluas, Menteri Airlangga Sebut Harga BBM Bisa Turun

Selasa, 28 Januari 2020 19:15 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Mensesneg Pratikno (kanan) dan Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, sebelum menerima Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu bersama delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 10 Januari 2020. Dalam pertemuan tersebut Presiden menawarkan investasi pengembangan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) tahap kedua di Natuna. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa makin meluasnya penyebaran Virus Corona berpotensi membuat harga minyak dunia turun. "Virus Corona sebarannya kan dilihat," kata Airlangga di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.

Penurunan harga minyak dunia ini, kata Airlangga, otomatis bisa berdampak kepada penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. "Penurunan harga minyak selalu berdampak kepada ekonomi Indonesia, antara lain tentu kaitannya dengan impor BBM dan harga BBM," ucapnya.

Selama beberapa hari terakhir harga minyak mentah dunia kian jeblok seiring kekhawatiran atas dampak penyebaran Virus Corona terhadap permintaan untuk komoditas emas hitam tersebut.

Data Bloomberg menunjukkan, pada perdagangan kemarin, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Maret 2020 anjlok 2,33 persen atau 1,26 poin ke level US$ 52,93 per barel pada pukul 10.38 WIB. Sejalan dengan WTI, harga minyak mentah acuan global Brent untuk pengiriman Maret 2020 terpantau merosot 1,29 poin atau 2,13 persen ke level US$ 59,4 per barel.

Dengan begitu, harga minyak WTI dan Brent terpantau terus tertekan untuk hari kelima beruntun sejak perdagangan Selasa pekan lalu. Pada perdagangan Jumat lalu, keduanya berakhir terjerembab lebih dari 2 persen masing-masing.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Cina turun di bawah 6 persen dengan merebaknya Virus Corona di Negeri Tirai Bambu tersebut. Munculnya virus tersebut diperkirakan memperburuk pertumbuhan ekonomi yang saat ini sudah menurun.

"Corona virus ini akan memengaruhi semua elemen di Cina. Kalau lihat SARS dulu, ini akan terkadi dalam satu kuartal dan akan memengaruhi kuartal satu dan dua di Cina," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.

Menurut Sri Mulyani, Virus Corona menimbulkan pesimisme yang menggulung perekonomian pada Januari ini. Virus yang menyebabkan gangguan pernafasan itu, menurutnya, membuat Cina kehilangan momentum untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.

"Dengan adanya Virus Corona dan kebijakan locked down, maka seluruh potensi pertumbuhan Cina dari faktor domestik tidak terealisasi, kehilangan momentum sama sekali," tutur Sri Mulyani.

BISNIS

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

11 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

15 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

15 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya