DPR Sentil Dirut Baru Garuda Soal Mahalnya Harga Tiket Pesawat

Selasa, 28 Januari 2020 13:19 WIB

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra (tengah) bersama enam direktur lainnya dalam acara temu media di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Kamis, 23 Januari 2020. TEMPO/Francisca

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi V DPR, Bob Andika, menyentil kebijakan manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. terkait pengaturan harga tiket pesawat yang masih tinggi di sejumlah rute. Catatan itu ia sampaikan dalam rapat dengar pendapat evaluasi angkutan Natal dan tahun baru 2020 di DPR hari ini.

"Pengguna jasa maskapai Garuda Indonesia ini satu juta lebih. Saya melihat mayoritas masih mengeluhkan harga tiket," ujar Bob di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, , Selasa, 28 Januari 2020.

Politikus PDIP tersebut menengarai kebijakan harga tiket berkaitan dengan masalah slot time yang disediakan untuk jalur-jalur padat. Ia menyebut, saat masa angkut Nataru lalu, maskapai belum maksimal memanfaatkan sejumlah rute favorit seperti rute Jakarta-Medan.

Bob khawatir slot time ini justru dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menaikkan harga tiket maskapai penerbangan. Adapun slot time disediakan oleh operator bandara, yakni Angkasa Pura I dan II.

Pemanfaatan slot time tersebut mesti melalui persetujuan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Adapun pada masa angkutan Nataru lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah meminta pengelola bandara memberikan slot time kepada maskapai penerbangan jika terjadi peningkatan jumlah penumpang dan kenaikan tarif tiket.

"Kami melakukan pengecekan terhadap kenaikan harga tiket. Bila sudah mencapai batas tertinggi, operator bandara segera melakukan tambahan (slot time) penerbangan agar (harga tiket) kembali normal," kata Budi Karya.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiapura yang hadir dalam rapat dengar pendapat di Komisi V DPR tersebut belum memberikan jawaban terkait tingginya harga tiket pesawat. Namun, beberapa waktu lalu ia menyampaikan akan mengatur tarif perjalanan agar mencapai titik reasonable.

Menurut Irfan, perusahaan pelat merah itu akan menghitung ulang harga pokok produksi alias HPP hingga mencapai harga yang masuk akal. "Kita mesti hitung agar ketemu harga yang reasonable," ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu, 22 Januari 2020.

Irfan juga memastikan perusahaan dengan kode emiten GIAA itu akan menyesuaikan tarif tiket pesawat dengan kebutuhan produksi perusahaan. "Jadi kita tidak minus. Kalau minus dan berdarah-darah, gimana operasi kita bisa jalan?" ujarnya.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

14 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

1 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

2 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

3 hari lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

3 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

3 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

3 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya