Bagaimana Dampak Virus Corona terhadap IHSG?

Reporter

Eko Wahyudi

Senin, 27 Januari 2020 13:23 WIB

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Capital Markets PT Mandiri Sekuritas Silva Halim menilai masih terlalu dini menyimpulkan penyebaran virus Corona bakal mengganggu pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

“Mungkin terlalu dini ya untuk membahas itu. Ini [penyebaran virusnya] kan baru mulai pekan lalu. Kami yakin dampaknya lebih ke sana, ke area yang terkena langsung,” ujar Silva, Senin, 27 Januari 2020).

Dia mengatakan dalam sepekan terakhir, investor global terus mencermati pergerakan virus mematikan tersebut. Namun, dia memandang masih terlalu awal jika harus membuat kesimpulan bahwa virus itu akan mengganggu pergerakan pasar saham.

Dampak virus tersebut ke Indonesia diperkirakan kecil karena secara geografis, lokasi Indonesia dan Cina terbilang jauh. Selain itu, dia berharap berbagai antisipasi atas penyebaran virus corona dapat dilakukan secara optimal sehingga penyebarannya dapat dikendalikan.

Dia menuturkan secara umum, minat investor masih tinggi terhadap aset-aset asal Indonesia. Sebagai contoh, kegiatan penggalangan dana melalui penerbitan surat utang global diklaim berjalan mulus.

“Di tim kami, Januari 2020, mengerjakan transaksi global bond issuance dan itu menunjukkan minat investor yang sangat tinggi terhadap Indonesia,” ucap Silva.

Sementara itu, analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan, isu geopolitikal khususnya penyebaran virus corona yang sudah menyebar ke beberapa negara di Asia hingga Ahad kemarin, menjadi pemicu pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terbatas karena sejumlah investor masih mengamati penyebaran virus ini di Indonesia.

"Demi mencegah penyebaran virus ini di dalam negeri, di sejumlah bandara telah dilalukan pemeriksaan kesehatan terutama suhu tubuh bagi wisatawan atau penduduk Indonesia yang baru datang dari Cina," kata dia melalui keterangan tertulis, Senin, 27 Januari 2020.

Selain karena isu virus corona, Wafi memperkirakan terbatasnya pergerakan indeks karena investor masih menanti sentimen dari laporan keuangan kuartal empat 2019, yang masih akan dirilis oleh emiten.

"Hal ini membuat investor wait and see untuk masuk, selain kekhawatiran akan penyebaran virus corona,’’ ungkapnya

Wafi memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 6.150 – 6.300 dalam pekan ini, dengan saham-saham yang layak untuk diperhatikan diantaranya saham Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Gudang Garam (GGRM), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Semen Indonesia (SMGR) dan Astra International (ASII).

"Bila melihat pola-pola akumulasi dari investor asing serta indikator-indikator teknikal yang masih positif, beberapa saham di atas cukup layak untuk diperhatikan," ucapnya.

EKO WAHYUDI | BISNIS

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

9 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

9 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya