Ada Kasus Jiwasraya, Investasi Properti dan Tambang Bakal Moncer?

Reporter

Caesar Akbar

Minggu, 26 Januari 2020 10:28 WIB

Kantor Pusat Asuransi Jiwasraya. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan ada dua sektor yang bakal moncer di Tahun Tikus Logam Kalender Cina. Sektor tersebut adalah properti dan pertambangan. Terpengaruh kasus Jiwasraya?

Prediksi tersebut bukan tanpa alasan. Hans melihat ada beberapa pendorong dua sektor tersebut bakal tumbuh baik pada tahun ini. Salah satunya adalah goyangnya investasi di produk asuransi dan reksadana lantaran terimbas kasus Jiwasraya.

"Goyangnya investasi di produk asuransi dan reksadana sedikit banyak membuka angin segara bagi investasi properti, peluang orang mengalihkan investasi sangat terbuka. Investor akan berhati-hati dengan penawaran fixed rate industri asuransi akibat kasus Jiwasraya," ujar dia dalam keterangan tertulis, Sabtu, 25 Januari 2020.

Investasi di sektor asuransi, menurut Hans, menawarkan bunga yang tinggi. Namun, strategi penempatan investasi di saham dan pasar modal yang cenderung berisiko membuka kekhawatiran masyarakat akan adanya kasus sama seperti yang menimpa beberapa asuransi.

Di sisi lain, Hans melihat industri reksadana juga terpukul dengan rontoknya lebih dari 35 produk reksadana dari beberapa manajer investasi pada akhir tahun lalu. Padahal, selama ini investor percaya investasi di reksadana berisiko lebih rendah daripada membeli sendiri saham.

"Investor kami perkirakan akan memilih investasi yang menjanjikan dan perlu waktu untuk memulihkan trauma yang ada," tutur Hans. "Siklus sektor properti kami perkirakan akan mencapai puncak di tahun 2012-2014 dan lalu berangsur turun, maka dari tahun lalu kami melihat awal periode kenaikan sektor properti."

Alasan lainnya yang membuat sektor properti bakal moncer, kata Hans, adalah adanya dukungan dari penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia hingga 100 basis poin pada tahun lalu dan pelonggaran di kebijakan LTV. Di samping minat orang untuk berinvetasi juga mulai menghangat kembali setelah tahun pemilu lewat.

Di sektor investasi logam, Hans melihat emas, nikel, dan timah bisa menjadi pilihan. Emas cenderung menguat seiring dengan adanya tensi geopolitik di Timur Tengah. Sebabnya, komoditas tersebut kerap dianggap sebagai aset safe haven ketika adanya kenaikan risiko di pasar global. Selain perang, nilai emaas juga terangkat akibat adanya kekhawatiran resesi global akibat perang dagang.

Adapun nikel diperkirakan mengalami kenaikan harga setelah Indonesia memutuskan melarang ekspor nikel mentah. Kebijakan tersebut berakibat kepada berkurangnya pasokan dunia. Di samping pemerintah Cina mulai mengamankan cadangan nikelnya.

"Timah juga kami perkirakan menarik akibat perubahan pada peta kendaraan dunia dimana kendaraan listrik menjadi kebutuhan di masa depan. Kebutuhan Timah akan meningkat," tutur Hans.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

25 hari lalu

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol

Baca Selengkapnya

Dalam Sehari, Jokowi Gelontorkan PMN Rp9,5 Triliun untuk 2 BUMN

33 hari lalu

Dalam Sehari, Jokowi Gelontorkan PMN Rp9,5 Triliun untuk 2 BUMN

Presiden Jokowi mengucurkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp9,5 triliun untuk dua BUMN, yaitu Wijaya Karya dan IFG Life.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

33 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya

Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

33 hari lalu

Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

Presiden Jokowi meneken Peraturan Pemerintah penambahkan modal PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau IFG Life untuk membereskan Polis Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

34 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

34 hari lalu

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) anjlok pada 2023.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

37 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

39 hari lalu

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

Rekayasa jual beli emas Antam Budi Said berujung ditetapkan crazy rich Surabaya ini sebagai tersangka. Sebelumnya sempat dimenangkan PN Surabaya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

40 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

Polda Banten bersama Polda Metro Jaya menangkap buron kasus pemalsuan surat tanah di Pantai Indah Kosambi (PIK 2), Charlie Chandra. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Makin Sulit, Populasi Orang Kaya di Dunia Malah Terus Bertambah

59 hari lalu

Ekonomi Makin Sulit, Populasi Orang Kaya di Dunia Malah Terus Bertambah

Di dunia orang kaya, orang sering bertanya, apa yang bisa dibeli dengan US$1 juta.

Baca Selengkapnya