Mega Undang Investor Inggris

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 16:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Megawati bertamu ke kantor Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Downing Street no 10, London, kemarin (13/6). Dalam pertemuan selama setengah jam itu Kepala Negara RI menyampaikan harapannya agar kerjasama pemerintah Inggris dalam upaya memulihkan perekonomian dan keamanan di Indonesia. Bentuk kerjasama tersebut, menurut seorang anggota delegasi yang tak bersedia disebut namanya, adalah dalam upaya peningkatan profesionalisasi aparat polisi dan militer untuk upaya penegakan hukum serta dukungan Inggris untuk melobi pemerintah RRC dalam tender kontrak pengadaan gas alam (LNG) dari ladang Tangguh di Papua. Dalam tender ini Indonesia mendapatkan saingan dari ladang Exxon di Qatar dan juga dari Australia. Nilai kontrak diperkirakan mencapai 14 miliar dlar AS dalam sedikitnya sepuluh tahun. Presiden Mega belum bersedia memberi keterangan pers mengenai pertemuan ini karena masih disibukan oleh acara resmi lainnya. Namun, menurut sumber yang sama, PM Tony Blair menyambut positif harapan tersebut. Acara Presiden Mega setelah bertemu Tony Blair adalah menerima kunjungan kehormatan Wakil PM John Presscot dan memberi sambutan pada pertemuan dengan kalangan bisnis Inggris di Asia House. Dalam kegiatan bertajuk Investment And Energy Forum yang dihadiri sekitar 200 undangan itu Presiden Mega mengundang investor Inggris untuk menanamkan modalnya di Indonesia yang keadaannya dikatakannya telah membaik selama sepuluh bulan pemerintahannya. "Harus saya akui, kami masih menghadapi saat-saat yang tidak mudah untuk dapat sepenuhnya keluar dari banyak kesulitan akibat krisis moneter beberapa tahun lalu," kata Presiden Megawati. Kendati demikian, presiden menyatakan keyakinan akan mampu menyelesaikan semua persoalan itu secara bertahap. "Yang kami perlukan adalah waktu, pengertian dan, bila mungkin, kerjasama dari para sahabat kami." Kepala Negara juga menyatakan bahwa nilai perdagangan Inggris dan Indonesia saat ini yang baru mencapai US$ 2 miliar setahun "jelas masih jauh di bawah potensi yang kita miliki." Menurut presiden, saat ini investasi Inggris di Indonesia telah mencapai US$ 29,4 miliar yang berarti nomor dua setelah Jepang. Investasi Inggris di kwartal pertama tahun ini telah mencapai US$ 774,5 juta dan sebagian besar berlangsung di sektor energi. "Sesungguhnya masih banyak lagi sector usaha di Indonesia yang belum tergali," kata Presiden Mega. Ajakan presiden mendapat sambutan hangat dari hadirin. Setidaknya hal ini tampak dari sambutan yang diberikan saat acara tanya jawab berlangsung. Presiden Megawati, yang didampingi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Laksamana Sukardi, Menteri Luar Negeri Hassan Wirayuda, Menteri Riset dan Teknologi Hatta Rajasa serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Theo F Tomeon, pada prinsipnya menjanjikan kebijakan yang akan semakin memudahkan penanam modal berkiprah di Indonesia. Presiden Megawati dan rombongan tiba di Inggris pada Rabu malam (12/6) dan akan melanjutkan perjalanan ke Wina, Austria, Sabtu 15 Juni 2002. Sebelum ke Wina, presiden akan menyaksikan penandatangan empat kesepakatan MOU antara pemerintah Inggris dan Indonesia di bidang kebudayaan, pertukaran tenaga kerja profesional, kerjasama antara kebun raya dan hubungan jasa penerbangan. Selain itu, Presiden Mega juga akan mengadakan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di London hari ini. (Bambang Harymurti, London)

Berita terkait

Kata Gibran Usai Pertemuan Jokowi dan Puan Maharani di Bali: Nggak Ada Masalah Kan

55 menit lalu

Kata Gibran Usai Pertemuan Jokowi dan Puan Maharani di Bali: Nggak Ada Masalah Kan

Gibran menanggapi pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, saat jamuan santap malam World Water Forum di Bali

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Pertemuan Jokowi dan Puan di World Water Forum Bali Bentuk Keteladanan

2 jam lalu

PDIP Sebut Pertemuan Jokowi dan Puan di World Water Forum Bali Bentuk Keteladanan

PDIP menilai pertemuan Puan Maharani dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rangkaian World Water Forum merupakan bentuk keteladanan

Baca Selengkapnya

RS Polri Ungkap Penyebab Kematian 3 Awak Pesawat Jatuh di BSD

2 jam lalu

RS Polri Ungkap Penyebab Kematian 3 Awak Pesawat Jatuh di BSD

Keluarga korban pesawat jatuh di BSD tidak menyetujui autopsi sehingga RS Polri melakukan Identifikasi primer melalui sidik jari.

Baca Selengkapnya

BCA Digital Gandeng Garuda Indonesia Siap Luncurkan Kartu Debit Co-branding

2 jam lalu

BCA Digital Gandeng Garuda Indonesia Siap Luncurkan Kartu Debit Co-branding

BCA Digital dan Garuda Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama dan akan meluncurkan kartu debit co-branding pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Putra Wapres Ma'ruf Amin Daftar Penjaringan Bakal Calon Gubernur Banten di PKB

2 jam lalu

Putra Wapres Ma'ruf Amin Daftar Penjaringan Bakal Calon Gubernur Banten di PKB

Ahmad Syauqi, putra Wakil Presiden Ma'ruf Amin resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur Banten 2024 dalam penjaringan PKB

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tak Tahu Isi Ribuan Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan: Tanya Bea Cukai

3 jam lalu

Kemenperin Tak Tahu Isi Ribuan Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan: Tanya Bea Cukai

Menurut Jubir Kemenperin, adanya temuan ribuan kontainer atau peti kemas tertahan itu tidak mempengaruhi rantai pasok dalam negeri

Baca Selengkapnya

Singapura Targetkan Unggul di Bidang MICE yang Ramah Lingkungan

3 jam lalu

Singapura Targetkan Unggul di Bidang MICE yang Ramah Lingkungan

Singapura menetapkan target, standar, program sertifikasi, dan insentif yang jelas untuk membangun industri MICE yang lebih ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Pilgub Jatim 2024, PDIP Akui Jalin Komunikasi Intens dengan Khofifah

3 jam lalu

Pilgub Jatim 2024, PDIP Akui Jalin Komunikasi Intens dengan Khofifah

Said Abdullah, mengakui, PDIP telah berkomunikasi dengan Khofifah Indar Parawansa untuk maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Disinggung Soal Pertek, Kemenperin Kritik Balik Kemendag Soal Penerbitan Persetujuan Impor

3 jam lalu

Disinggung Soal Pertek, Kemenperin Kritik Balik Kemendag Soal Penerbitan Persetujuan Impor

Pihak Kemenperin temukan perbedaan data yang cukup signifikan antara jumlah pertek dan persetujuan yang dikeluarkan oleh Kemendag

Baca Selengkapnya

Luncurkan Peta Jalan BPR dan BPRS, OJK Dorong Penguatan Pemodalan

3 jam lalu

Luncurkan Peta Jalan BPR dan BPRS, OJK Dorong Penguatan Pemodalan

Untuk penguatan BPR dan BPRS OJK membuka peluang bagi BPR dan BPRS untuk memperluas akses pemodalan lewat penawaran di pasar modal dan mendorong konsolidasi

Baca Selengkapnya