Menjelang Imlek, Simak Saham Pilihan Analis yang Bakal Bawa Hoki

Jumat, 24 Januari 2020 13:13 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah analis memperkirakan ada sejumlah saham yang bakal membawa hoki seiring datangnya Tahun Baru Imlek yang akan jatuh pada hari Sabtu, 25 Januari 2020.

Berdasarkan feng shui, analis Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata menyebutkan tahun 2020 merupakan tahun tikus logam yang berhubungan dengan unsur logam dan tanah. Oleh karena itu, saham yang berkaitan dengan emiten properti dan pertambangan logam diperkirakan meraih hoki.

Liza menjelaskan, dari sisi fundamental, emiten properti dapat meningkatkan pemasaran pada tahun ini setelah cenderung menunda launching dan menekan harga jual pada 2019. Segmen yang paling berkembang masih di kelas menengah bawah dengan harga maksimal Rp 500 juta per unit.

“Perbankan juga menggencarkan kredit, sehingga turut membantu sektor properti,” ujar Liza, Kamis, 23 Januari 2020.

Adapun, saham pertambangan logam yang menjadi favorit, menurut Liza, adalah PT Vale Indonesia Tbk. (INCO). Perusahaan ini memproduksi nikel kelas tinggi yang digunakan untuk bahan baku lithium baterai. Oleh karena itu diperkirakan margin penjualan bisa lebih besar.

Advertising
Advertising

INCO juga memiliki proyek smelter jangka panjang hingga 2024 dengan mengalokasikan belanja modal bertahap sebesar Rp 70 triliun. Di sisi lain, harga nikel global cenderung menguat seiring dengn rencana pemerintah menyetop ekspor dalam bentuk bijih.

Sementara dalam jangka pendek, Liza menyebutkan perlunya investor memantau saham-saham dengan sentimen yang prospek kinerja positif dan giat melakukan aksi korporasi, seperti PGAS, WSKT, MEDC, dan GIAA.

Salah satunya karena saham PGAS sudah mendekati support Rp1.900. Bila level tersebut tembus, investor dapat melakukan buy on weakness (BOW).

Adapun, saham WSKT berpotensi meningkat seiring dengan perbaikan kinerja. Perusahaan menerima dana segar Rp 44 triliun pada 2019, sehingga membuat arus kas dalam laporan keuangan berpotensi berbalik psoitif.

Saham MEDC terdorong sejumlah rencana aksi korporasi perseroan. Setelah menerbitkan obligasi global, perusahaan akan menggenjot ekspansi dan meningkatkan produksi migas dari anak-anak usaha yang baru diakuisisi.

Sementara itu, perubahan manajemen di tubuh GIAA diperkirakan bisa mendongkrak optimisme pasar terhadap prospek kinerjanya. Namun, secara teknikal harga sahamnya baru akan rebound setelah menuju kisaran Rp 400 - Rp 410.

Adapun analis Panin Sekuritas William Hartanto menyampaikan saham-saham yang meningkat dalam jangka pendek terkait dengan perayaan Imlek adalah yang terkait perbankan dan retail. BBRI (target Rp 4.800), ACES (Rp 1.700), RALS (Rp 1.300), LPPF (Rp 4.200), dan INDF (Rp 8.250).

“Ada beberapa pilihan saham (terkait Imlek) di sektor ritel, dan beberapa yang sedang potensi uptrend,” kata William.

BISNIS

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

12 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

11 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

11 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

11 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

12 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

14 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya