Konten Kerap Dikritik, Netflix Tambah 8,7 Juta Pelanggan di Dunia
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Kamis, 23 Januari 2020 13:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Selama kuartal terakhir 2019, perusahaan layanan streaming Netflix berhasil mencatat penambahan sekitar 8,76 juta pelanggan di seluruh dunia. Sebelumnya, Netflix memperkirakan bahwa perusahaan hanya akan mampu menambah sekitar 7,6 juta pelanggan baru.
Dengan demikian, hingga akhir 2019 Netflix telah memiliki sekitar 167,1 juta pelanggan streaming di seluruh dunia. Jumlah itu terdiri atas 61 juta orang di Amerika Serikat, dan 106 juta orang di pasar luar negeri.
Pada kuartal keempat tahun lalu, Netflix harus menghadapi persaingan dengan pendatang baru yang digagas oleh Disney melalui platform Disney Plus. Layanan anyar itu diperkirakan berhasil meraih 24 juta pengguna dalam waktu kurang dari satu bulan.
Sementara, persaingan industri streaming video masih akan terus memanas. Rencananya, beberapa perusahaan hiburan global akan meluncurkan layanan mereka masing-masing dalam waktu dekat. Misalnya, HBO Max dari WarnerMedia dan NBCUniversal dari Peacock.
<!--more-->
“Banyak perusahaan media dan raksasa teknologi meluncurkan layanan streaming, memperkuat tren utama transisi dari hiburan linear ke streaming. Kami memiliki headstart yang besar dan akan terus membangun apa yang telah kami lakukan,” tulis Netflix dalam sebuah pernyataan Rabu, 23 Januari 2020.
Di Indonesia, Netflix tengah menjadi sorotan karena kontennya dianggap negatif. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate meminta Netflix memiliki sistem pengawasan internal atas konten-konten yang tayangkan kepada masyarakat Indonesia. Dengan begitu, masyarakat yang terganggu dengan tayangan Netflix dapat langsung mengadukannya dan Netflix dapat langsung memblokir tayangan tersebut, tanpa melibatkan Kemenkominfo.
Adapun Communication Manager Netflix Kooswardini Wulandari mengatakan bahwa pihaknya telah memuat panduan rating dan sinopsis episode untuk membantu pemilihan konten yang tepat bagi pelanggan dan keluarganya. Hal itu pula yang menjadi salah satu cara Netflix dalam mengontrol tayangan agar konten berbau pornografi atau yang dianggap tidak sesuai dengan lingkungan pelanggan Indonesia.
“Kami juga memiliki fitur kontrol orang tua (parental control) serta PIN untuk mengatur konten pada tingkat-tingkatan usia tertentu di akun Netflix,” kata Wulandari, Senin, 20 Januari 2020.
BISNIS